INAI saat membuat Gelang Simpai pada seorang wisatawan yang berkunjung ke Desa Ajung Kecamatan Tebing Tinggi, Balangan.| foto : istimewa
PARINGIN - Desa Ajung, Kecamatan Tebing, menjadi saksi bisu atas dedikasi seorang pemuda bernama Inai dalam melestarikan salah satu warisan budaya khas Kalimantan Selatan, yaitu gelang simpai. Gelang simpai yang terbuat dari anyaman bahan alami seperti Alang'am, Paikat, dan Rotan, atau pun Rasem, memiliki nilai historis dan filosofis yang dalam bagi suku Dayak Meratus.
Inai, yang telah menggeluti kerajinan ini sejak tahun 2017 silam, mempelajari teknik pembuatan gelang simpai dari ayah dan saudara-saudarinya. Kini, ia tak hanya memproduksi gelang simpai, tetapi juga aktif dalam komunitas KUMDATUS, Perkumpulan Dayak Meratus, yang bertujuan memperkenalkan budaya ini lebih luas lagi.
Melalui keterlibatannya dalam berbagai festival budaya di Kalimantan Selatan, serta promosi lewat media sosial, Inai berharap bisa membawa gelang simpai ke seluruh penjuru Indonesia, bahkan dunia.
Gelang simpai, yang kini dikenal sebagai aksesoris tubuh seperti gelang dan cincin, pada zaman dahulu memiliki banyak fungsi praktis, mulai dari pengikat alat perang hingga tali pengencang pada berbagai peralatan sehari-hari. Namun, seiring perkembangan zaman, fungsi dan bentuknya berkembang menjadi simbol persaudaraan dan pelindung bagi masyarakat Dayak.
Inai berbagi semangatnya tentang pentingnya melestarikan gelang simpai.
"Saya memilih untuk melestarikan kerajinan gelang simpai karena ini bukan hanya tentang membuat sebuah aksesoris, tetapi tentang menjaga identitas budaya Dayak Meratus. Gelang simpai memiliki makna yang dalam, dan saya ingin generasi mendatang dapat mengenal dan menghargai warisan ini. Selain itu, saya juga berharap agar masyarakat luas, baik di Indonesia maupun di luar negeri, dapat lebih mengenal dan mencintai karya budaya ini." Ungakapnya, dijumpai saat pembuatan Gelang Simpai pada salah seorang wisatawan, Minggu (26/1/2025).
Inai menekankan pentingnya melestarikan teknik pembuatan gelang simpai yang asli, yaitu dengan tangan, tanpa menggunakan bahan tambahan seperti penyambung atau klip. Hal ini dianggap penting agar ciri khas dan nilai tradisional gelang simpai tetap terjaga. Tidak hanya itu, Inai juga mengungkapkan harapannya agar pemerintah memberikan dukungan lebih bagi pelestari kerajinan gelang simpai, baik dalam bentuk fasilitas ataupun ruang untuk berkarya.
Meskipun tergabung dalam komunitas yang mengusung budaya Dayak, Inai menyatakan bahwa komunitas pengrajin gelang simpai sendiri masih belum terbentuk secara formal, namun ia tetap aktif berkolaborasi dengan sesama pengrajin di Kalimantan Selatan.
Harga gelang simpai yang diproduksi Inai bervariasi, mulai dari 20 ribu hingga 150 ribu rupiah, tergantung pada tingkat kesulitan, bahan, dan motif yang digunakan. Inai juga berbagi tips merawat gelang simpai agar tetap awet, seperti rutin membersihkannya dengan sabun dan minyak alami agar warna hitamnya tetap mengkilat.
Inai juga menambahkan tentang proses pembuatan gelang simpai.
"Pembuatan gelang simpai bukan hanya soal keterampilan, tetapi juga tentang kesabaran dan ketelitian. Setiap simpul memiliki makna dan kekuatan sendiri. Dengan menggunakan bahan alami seperti Alang'am, gelang simpai memiliki nilai spiritual dan filosofi yang tak ternilai bagi kami masyarakat Dayak. Saya berharap generasi muda juga bisa merasakan kebanggaan ini dan terus melestarikan budaya kita," paparnya.
Gelang simpai yang dihasilkan Inai tidak hanya menjadi simbol budaya, tetapi juga sebuah karya seni yang mampu menghubungkan masyarakat dengan akar budaya mereka. Sebagai penerus budaya, Inai mengajak masyarakat untuk lebih mengenal dan melestarikan kerajinan ini agar tidak punah seiring waktu.
Dengan semangat melestarikan budaya dan memperkenalkan keunikan Dayak Meratus, Inai berharap agar kerajinan gelang simpai terus hidup dan diterima di berbagai kalangan, sekaligus menjadi identitas budaya yang membanggakan.
Pernyataan dari Inai ditambahkan untuk memberi kedalaman lebih pada artikel, mencerminkan semangat dan dedikasinya dalam melestarikan kerajinan gelang simpai.[martino]