PELAIHARI - Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong program Perluasan Areal Tanam (PAT) padi dengan tiga aksi utamanya yaitu optimasi lahan (oplah) rawa, pompanisasi dan tumpang sisip (tusip) padi gogo.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman selalu menekankan bahwa solusi cepat yang ditawarkan saat ini adalah PAT.
Mentan meyakini apabila program tersebut dijalankan maka Indonesia dapat mewujudkan swasembada dan juga lumbung pangan dunia.
"Ingat saat ini ada banyak negara yang mengalami penurunan produksi dan ada banyak penduduk dunia yang menderita kelaparan. Karena itu harus kita mitigasi dengan solusi cepat," jelasnya.
Sementara, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti mengatakan bahwa dalam mencapai swasembada, upaya PAT dapat menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan pangan kedepan agar semakin meningkat.
Saat ini produksi pangan kita berkurang, maka untuk memenuhi kebutuhan pangan yang tersedia program PAT kita fokuskan, ujar Kabadan Santi.
Kabadan Santi menegaskan bahwa para petani dan penyuluh merupakan ujung tombak dalam meningkatkan produksi padi melalui program PAT dan optimasi luas panen.
"Mari para penyuluh, petani dan insan pertanian lainnya kita bekerjasama, bahu membahu mensukseskan program ini," tegasnya.
Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) merupakan salah satu lokasi Program PAT, pada Senin (30/9/2024) melaksanakan Gerakan Tanam Padi Serentak di 11 Kecamatan (Panyipatan, Takisung, Kurau, Bumi Makmur, Bati-Bati, Tambang Ulang, Pelaihari, Bajuin, Batu Ampar, Jorong dan Kintap) dengan luasan 1.122 Ha.
Kegiatan ini merupakan salah satu implementasi dari Program PAT di Provinsi Kalsel. Gerakan tanam padi serentak ini dilaksanakan secara estafet, diawali dari Kecamatan Takisung sampai pada puncaknya di Desa Handil Babirik, Kecamatan Bumi Makmur, Kabupaten Tanah Laut.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Kapusluhtan) Bustanul Arifin Caya dan Penjabat (Pj) Bupati Tanah Laut Syamsir Rahman, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Tanah Laut, anggota Komisi II DPRD Kabupaten Tanah Laut, Dandim 1009 Tanah Laut, Kapolres Tanah Laut, Kepala Kejaksanaan Negeri Kabupaten Tanah Laut, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup Kementan di Provinsi Kalsel, penyuluh pertanian, petani dan kelompok tani (Poktan) Kayuh Baimbai.
Kapusluhtan Bustanul Arifin Caya, selaku Penanggung Jawab Satgas Antisipasi Darurat Pangan Provinsi Kalsel mengatakan bahwa kegiatan percepatan tanam ini merupakan momentum penting untuk memanfaatkan peluang dalam meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) sekaligus pendapatan petani.
"Dengan cara ini, kita bisa meningkatkan IP dari 1 ke 2, dan dari 2 ke 3, sehingga siklus panen bisa dipercepat dan hasilnya akan lebih melimpah,” jelas Bustanul.
Sementara itu, Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso yang juga hadir pada kegiatan tersebut, berharap kegiatan ini dapat memotivasi para petani, khususnya generasi muda. “Dengan adanya kegiatan ini, kita berharap muncul regenerasi petani, terutama petani muda melalui program YESS (Youth Entrepreneurship and Employment Support Services),” jelas Budi.
Gerakan ini menjadi bagian dari komitmen Kementerian Pertanian untuk mendorong peningkatan produksi pangan nasional dan menjaga ketahanan pangan di masa mendatang.[adv]
Tim Ekpos SMK-PP Negeri Banjarbaru
Sumber Humas BPPSDMP Kementan