Balangan Menuju Zero Stunting, Kolaborasi Pemerintah dan Adaro Grup Beri Hasil Nyata

Balangan Menuju Zero Stunting, Kolaborasi Pemerintah dan Adaro Grup Beri Hasil Nyata

PETUGAS kesehatan di Kabupaten Balangan sedang melakukan pengukuran tinggi badan seorang balita sebagai bagian dari program verifikasi dan validasi status gizi balita dalam upaya pencegahan stunting. Kegiatan ini merupakan bagian dari program BALANTING (Balangan Lawan Stunting) yang melibatkan kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Balangan dan Adaro Grup.| foto : istimewa

PARINGIN - Pemerintah Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, bersama Adaro Grup terus memperkuat kolaborasi guna menjadikan Balangan sebagai kabupaten terinovatif melalui program BALANTING (Balangan Lawan Stunting).

Komitmen ini ditetapkan dalam acara Gebrakan Inovasi dan Kolaborasi pada 22 Mei 2024 lalu. Upaya nyata untuk mewujudkan desa bebas stunting (zero stunting) telah dilakukan secara berkesinambungan.

Hasil dari elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) pada Februari dan Juni 2024 menunjukkan tim Pokja Balanting, yang terdiri dari perwakilan Dinas Kesehatan, Baperinda, DP3APPKBPMD, tim Satgas Stunting Kabupaten, dan pihak Adaro Group, melakukan verifikasi dan validasi di 11 desa: Lok Batung, Murung Ilung, Lamida Bawah, Tarangan, Suryatama, Puyun, Gunung Riut, Aniungan, Kasai, Tariwin, serta Lampihong Kanan, yang berpotensi bebas stunting.

Dari hasil verifikasi dan validasi pada awal Juli 2024, ditemukan bahwa Desa Lok Batung, Kecamatan Paringin, berhasil mencapai zero stunting. Selain itu, terdapat tiga desa dengan masing-masing satu balita stunting, yakni Desa Aniungan, Murung Ilung, dan Tariwin. Balita stunting di desa-desa tersebut memerlukan penanganan intensif dalam waktu 3-6 bulan. 

Dua desa lainnya, Puyun dan Kasai, memiliki masing-masing dua balita stunting yang juga memerlukan penanganan intensif selama kurang lebih 6 bulan. 

Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan mengarahkan agar setiap balita stunting tersebut mendapatkan pemeriksaan mendalam, perawatan intensif, dan tata laksana gizi yang teratur.

"Pencapaian ini merupakan hasil dari komitmen dan kolaborasi yang kuat dari berbagai pihak, termasuk Adaro Group. Kami terus berupaya melakukan intervensi dan pendampingan kepada keluarga balita stunting agar mendapatkan penanganan yang tepat dan terukur," ujar Ainun Faridah, Kabid Kesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan.

Akhmad Fiteriyadi, perwakilan tim CSR PT Adaro Indonesia, bersama tim dari Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN), juga menegaskan komitmen mereka dalam mendukung program Balanting dan mewujudkan Kabupaten Balangan bebas stunting. 

"Kami berkomitmen untuk mendukung program Balanting dan berkontribusi dalam mewujudkan Kabupaten Balangan bebas stunting," tuturnya.

Ia menambahkan bahwa pada 22 Juli 2024 mendatang, akan digelar Deklarasi Desa Bebas Stunting yang menjadi tonggak penting dalam upaya ini. "Kami akan terus bersinergi dengan Pemkab Balangan untuk mencapai target tersebut," tambahnya.

Proses verifikasi dan validasi melibatkan berbagai pihak, termasuk dokter anak, untuk memastikan keakuratan data dan memberikan rekomendasi penanganan yang tepat bagi balita stunting. Tim verifikasi juga melakukan pengukuran antropometri, pemeriksaan kesehatan, dan wawancara dengan keluarga balita stunting.

Selain verifikasi tersebut, pada Juni 2024 telah dilakukan Gerakan Intervensi Serentak Pengukuran dan Penimbangan Balita di seluruh wilayah Kabupaten Balangan, dengan hasil 98.88% balita berhasil terpetakan kondisi status gizinya, melampaui target nasional minimal sebesar 90%.

Upaya ini menunjukkan komitmen kuat Pemkab Balangan dan Adaro Group dalam mencegah stunting dan meningkatkan kesehatan anak-anak di Kabupaten Balangan. Dengan kolaborasi dan sinergi yang berkelanjutan, diharapkan Kabupaten Balangan dapat segera terbebas dari stunting dan menjadi kabupaten yang sehat dan sejahtera bagi seluruh masyarakatnya.[martino]
Lebih baru Lebih lama