Kembangkan Klusterisasi, Kementan dan BI Siap Tingkatkan Usaha Petani Muda Kalsel

Kembangkan Klusterisasi, Kementan dan BI Siap Tingkatkan Usaha Petani Muda Kalsel


TANAH LAUT - Pengembangan dunia pertanian terus dilakukan jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) RI, beragam program dan terobosan, di antaranya regenerasi pelaku pertanian melalui Youth Entrepreneurship and Employment Support Services Programme (Program YESS). 

Program YESS, merupakan wujud kerjasama Kementan dengan International Fund of Agriculture Development (IFAD) untuk mendukung regenerasi sektor pertanian melalui pelatihan, pemagangan, Hibah Kompetitif dan Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) bagi generasi muda di pedesaan.

Melalui Program YESS, Kementan terus mendorong dan meningkatkan minat tenaga-tenaga muda atau generasi milenial untuk terjun dan menekuni sektor pertanian.

Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman dalam setiap kesempatan selalu menyampaikan bahwa pertanian merupakan salah satu sektor yang akan selalu menjadi andalan bagi perekonomian Indonesia. Hal ini tentunya perlu dukungan dari SDM pertanian yang memiliki potensi besar yang berasal dari usia produktif.

Plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan, instansinya siap untuk terus meningkatkan kualitas SDM. Salah satunya dengan regenerasi petani.

"Kami gerakkan petani milenial melalui balai pelatihan pertanian serta politeknik pembangunan pertanian. Kami ciptakan job seeker dan job creator yang kreatif dan produktif," kata Dedi.

Mendukung hal tersebut, Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) Banjarbaru selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) dari Program YESS Kalsel terus mendukung pertanian berkelanjutan dan semi modern. 


Hal ini ditunjukan dengan hadir dalam penyerahan bantuan mesin traktor dari Bank Indonesia kepada Petani Muda YESS Klaster Padi Kurau Bungas yang merupakan salah satu penerima manfaat Program YESS di Kecamatan Kurau, Kabupaten Tanah Laut, Rabu (26/6/2024).

Perwakilan dari Bank Indonesia, Darda mengatakan bahwa saat ini hingga tiga tahun ke depan, fokus mereka adalah menyiapkan etos kerja petani dan pengembangan pertanian semi modern, seperti modern greenhouse dan drone sprayer. 

"Kita masih menyiapkan etos kerja petani hingga menyiapkan pertanian semi modern," je Darda, analis pengembangan UMKM Bank Indonesia. 

Menurut Darda, petani Klaster Kurau Bungas telah mengajukan proposal ke Bank Indonesia KPw Kalimantan Selatan, dan dinilai layak menerima dukungan sarana pertanian. Ia berharap agar Klaster Kurau Bungas semakin berkembang dan menjadi percontohan bagi kelompok tani di Kalimantan Selatan.

"Pihak BI telah mengidentifikasi bahwa pihak Kurau layak menerima traktor. Bank Indonesia mempunyai tugas untuk mengendalikan inflasi dan harga kebutuhan pokok agar tidak melambung tinggi dengan memperkuat sektor hulu pertanian dan pelaku pertanian itu sendiri (petani). Hal ini adalah bukti konkret dari komitmen Bank Indonesia," jelas Darda.

Dihadiri oleh Manajer PPIU Kalsel, Angga Tri Aditia Permana, yang menyampaikan Program YESS saat ini baru bisa berinvestasi dalam pelatihan dan modal usaha namun belum mampu menyediakan alat modern. 

"Saat ini program YESS baru bisa berinvestasi di pelatihan dan bantuan modal usaha, namun belum ke alat modern. Jadi, saat ini kita berharap petani bisa mendapatkan pendanaan lain, terutama dari Bank Indonesia. Semoga kerjasama kelompok tani klaster semakin kuat," ujar Angga.

Angga menambahkan, “Harapannya agar di masa mendatang ada pelatihan, sertifikasi, teknologi drone bagi petani, serta digital farming, termasuk penggunaan greenhouse," pungkasnya.

Arnita Wati, Ketua Klaster Kurau Bungas menyampaikan rasa syukurnya atas hibah traktor ini. Ia berharap pertanian di Klaster Padi Kurau Bungas dapat semakin maju dan modern, seiring dengan dukungan yang terus diberikan oleh Bank Indonesia dan berbagai pihak terkait lainnya.

"Kami sangat senang sekali mendapat hibah traktor ini. Traktor ini sangat berguna bagi klaster kami dan sangat membantu dalam pengolahan tanah di lapangan. Ke depannya, kami akan terus berjuang dan meningkatkan usaha kami dari sektor hulu maupun hilir," ungkap Arnita.[adv]

Tim Ekpos SMK-PPN Banjarbaru
Lebih baru Lebih lama