MARTAPURA - Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman menegaskan bahwa regenerasi petani salah satu fokus Kementan bagi keberlanjutan pembangunan pertanian. Terlebih di tengah situasi seperti saat ini, sektor pertanian terbukti mampu menopang basis ekonomi dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten/kota hingga provinsi.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menekankan untuk menjadi negara maju, hal utama yang perlu digenjot adalah Sumber Daya Manusia (SDM) nya. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemantapan pendidikan vokasi pertanian dalam mencetak lulusan yang berkualitas baik sebagai job seeker, job creator maupun pengusaha pertanian milenial.
“Sementara qualified job seeker adalah petani milenial yang terampil dan menguasai pekerjaannya yang bisa ditempatkan diseluruh sektor dunia usaha dan industri pertanian," ujar Kepala BPPSDMP Kementan ini.
Untuk mendukung Program regenerasi petani yang dilakukan oleh Kementan salah satunya dilakukan oleh SMK-PP Negeri Banjarbaru. Sebagai Unit Pelaksana Teknis dari Kementerian Pertanian di bawah BPPSDMP, sekolah ini juga terus meningkatkan kapasitas tenaga pendidik dan kependidikannya, guna mendukung hal diatas.
SMK-PP N Banjarbaru kali ini menggelar Peningkatan Kapasitas Guru SMKPP dan Staf Administasi Pengelola Data Alumni. Kegiatan ini sendiri di gelar di Hotel Aston Banua, Banjar yang dilaksanakan selama 3 hari, yaitu Kamis (2/5/2024) sampai Sabtu (4/5/2024).
Kegiatan ini sendiri merupakan salah satu dari kegiatan Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS) yang merupakan program kerjasama antara Kementan dengan IFAD. Dimana SMK-PP N Banjarbaru selaku pelaksana Program YESS atau Provincial Project Implementation Unit (PPIU) di Provinsi Kalimantan Selatan.
Program Manajer PPIU Kalsel, Angga Tri Aditia Permana mewakili Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru menjelaskan bahwa kegiatan ini untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan bimbingan para guru di SMKPP/SMK dalam mendukung siswa untuk mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja atau berwirausaha .
“Kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas guru SMK dalam mendukung peserta didik menuju karir yang menguntungkan di sektor pertanian serta memperkuat kerjasama antar SMK di Kalimantan Selatan," ujarnya.
Terdapat 3 pemateri yang berasal dari narasumber yang sudah berpengalaman dibidangnya. Dimana mereka masukan terkait hal yang signifikan dalam menciptakan generasi muda yang siap bersaing dan mengembangkan sektor pertanian di Kalimantan Selatan. Dengan dukungan dan kolaborasi yang kuat antara guru, siswa, dan stakeholder terkait, masa depan pertanian yang berkelanjutan dapat direalisasikan.
Di kesempatan pemateri pertama, Muhammad Noor membahas tentang peningkatan kapasitas guru BK dalam membimbing karir peserta didik ke sektor pertanian. Materi ini memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya perencanaan karir sejak dini, yang memungkinkan peserta didik untuk mempersiapkan diri dengan baik dan mengejar peluang yang tepat untuk sukses di masa depan.
Untuk pemateri kedua, Sudirwo menggarisbawahi pentingnya kewirausahaan sebagai inti dari program YESS. Dengan fokus pada minat dan kapasitas guru BK SMKPP/SMK dalam mendukung peserta didik tertarik pada wirausaha pertanian, modul ini memberikan panduan praktis dan sumber daya yang bermanfaat untuk meningkatkan minat siswa pada sektor ini.
Pemateri terakhir pembahasan mengenai lembaga TVET oleh Soedjatmiko juga menjadi sorotan, dimana peserta didik dan guru diberikan wawasan tentang keterampilan praktis dan pengetahuan teknis yang dibutuhkan untuk memasuki dunia kerja. Tantangan dan peluang di era Revolusi Industri 4.0 juga dibahas secara mendalam, memberikan pemahaman yang lebih baik tentang persiapan yang diperlukan untuk menghadapi dunia kerja yang dinamis.
Di kesempatan ini juga dilakukan diskusi mengenai definisi karir juga memberikan wawasan baru, bahwa karir bukan hanya sekadar pekerjaan, tetapi juga perjalanan dan pengembangan profesional seseorang selama bertahun-tahun. Materi ini juga menyoroti manfaat memiliki karir yang membangkitkan semangat dan memberikan kepuasan pribadi, serta pentingnya terus belajar dan tumbuh dalam profesi yang dipilih.
Terakhir, penggalian potensi minat dan bakat peserta didik di bidang pertanian juga menjadi perhatian utama, dimana materi ini memberikan pendekatan kreatif untuk mengidentifikasi minat dan bakat serta mengaplikasikannya dalam konteks pertanian. Diskusi mengenai berbagai jenis karier di bidang pertanian juga memberikan pemahaman yang lebih baik tentang peluang dan tantangan yang ada.[adv]
Tim Ekpos SMK-PPN Banjarbaru