DIREKTUR Utama PLN, Darmawan Prasodjo merinci, selama masa siaga Ramadan dan Idul Fitri tahun ini, PLN telah menyiagakan 81.591 personel dan 2.766 posko yang tersebar di setiap titik vital kelistrikan dan pusat keramaian publik.| foto : pln
GRESIK - Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo memimpin langsung kesiapan dan keandalan listrik menyambut momen Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah dalam agenda Apel Siaga Kelistrikan Nasional yang berpusat di Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Gresik, Jawa Timur pada Sabtu (6/4/2024).
Dalam agenda tersebut, Darmawan menyampaikan, PLN tengah bersiaga penuh terhadap sistem kelistrikan, personel hingga infrastruktur pendukung untuk menghadirkan momen lebaran dengan layanan listrik yang tetap terjaga keandalannya.
"Dalam menghadapi lebaran, kita siaga penuh sampai tanggal 19 April mendatang. PLN berkomitmen untuk selalu menyediakan listrik yang andal bagi masyarakat," kata Darmawan saat memimpin Apel Siaga Kelistrikan Nasional.
Darmawan mengatakan saat ini seluruh infrastruktur kelistrikan dalam posisi yang. Ia merinci, beban puncak pada Hari Raya Idul Fitri 1445 H diperkirakan sebesar 32.749 megawatt (MW). Daya mampu pasok sebesar 51.350 ribu MW. "Artinya, masih ada cadangan 18.602 MW dan kondisi kelistrikan sangat aman. Seluruh pembangkit, jaringan transmisi dan distribusi pada kondisi terbaik dan prima,” tambah Darmawan.
Kesiapan pembangkit tak lepas dari terjaminnnya rantai pasok energi primer. Darmawan menjelaskan bahwa saat ini seluruh pembangkit memiliki stok energi primer di atas Hari Operasi Pembangkit (HOP). Menurutnya, sistem monitoring secara end to end dan terdigitalisasi membuat sistem manajemen energi primer di PLN makin kokoh.
"Pasokan energi primer dalam posisi yang aman, rata-rata di atas 20 hari operasi. Kita melakukan monitoring _end to end_ dan ternyata upaya itu berbuah manis dimana hari ini pasokan energi primer untuk pembangkit kita dalam suasana yang andal dan aman," kata Darmawan.
Ia merinci, pasokan batubara untuk PLTU milik PLN tidak ada yang statusnya emergency, dengan rata-rata pada rentang 22,2 - 31,9 HOP.
Begitu juga untuk pasokan gas yang berada di volume 802,84 billion british thermal unit (BBTU) untuk pembangkit di regional Jawa-Madura-Bali, 226,03 BBTU untuk regional Sumatera, 53,56 BBTU untuk regional Kalimantan dan 35,86 BBTU untuk regional Sulawesi. Sedangkan untuk pasokan BBM juga dalam kondisi aman dengan rata-rata cadangan mencapai 14,3 HOP di seluruh wilayah tanah air.
Dari sisi jaringan transmisi dan distribusi, PLN sudah melakukan pemeliharaan sejak jauh hari sebelum masa siaga. Darmawan memastikan setiap sistem dan subsistem kelistrikan dalam kondisi siap dan optimal.
"Kita pastikan setiap pasokan listrik dapat tersalurkan melalui sistem maupun subsistem trasmisi yang andal. Bahkan di wilayah 3T yang kondisinya _isolated_ sekalipun. Kita lakukan percepatan pembangunan gardu induk dan transmisi sehingga semua dalam kondisi yang optimal," kata Darmawan.
Darmawan juga merinci, selama masa siaga Ramadan dan Idul Fitri tahun ini, PLN menyiagakan 81.591 personel dan 2.766 posko yang tersebar di setiap titik vital kelistrikan dan pusat keramaian publik.
Para personel tersebut dilengkapi dengan 1.731 unit genset, 735 unit Uninteruptible Power Supply (UPS), 1.206 Unit Gardu Bergerak (UGB), 188 Unit Kabel Bergerak (UKB)/Unit Kabel dan Kubikel Bergerak (UKKB), 19 unit Trafo Mobile, 33 unit Emergency Restoration System (ERS), 395 unit crane, 3.756 unit mobil operasional dan 3.318 sepeda motor operasional.
"Semuanya dalam kondisi siap, dalam status _on_ dan _stand by_, siap diterjunkan ke lokasi yang membutuhkan layanan kelistrikan," kata Darmawan.
Tak hanya itu, PLN juga menyiagakan infrastruktur penunjang bagi masyarakat yang hendak mudik dengan kendaraan listrik, seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) sebanyak 1.299 unit yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Untuk lebaran tahun ini, kami menambah 175 unit SPKLU yang tersebar di seluruh Tanah Air. Bahkan bukan hanya jumlah unit SPKLU yang kami pastikan mencukupi, tetapi juga jumlah personil yang kami pastikan ada di setiap SPKLU tersebut. Sehingga masyarakat yang mengisi daya kendaraannya di SPKLU pasti akan lebih mudah, cepat dan praktis karena langsung dibantu oleh petugas," tegas Darmawan.
Dirinya juga mengimbau masyarakat untuk melaporkan jika ada kebutuhan atau kendala kelistrikan yang dialami melalui aplikasi PLN Mobile agar petugas dapat segera menindaklanjuti.
"Jadi, untuk semua masyarakat silakan bisa mendownload PLN Mobile dan mengajukan laporan atau layanan apa pun, kapan pun, dimana pun. Dan tentunya semua akan lebih cepat dan praktis melalui PLN mobile," pungkas Darmawan.
Terpisah Abdul Salam Nganro, General Manager PLN Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan turut menyampaikan kesiapan 24 posko siaga kelistrikan yang tersebar di pulau Kalimantan.
"Sebanyak 1520 personil siaga dengan dipersenjatai 217 unit kendaraan operasional dan 9 unit alat berat siap mengawal keandalan sistem kelistrikan Kalimantan," jelas Salam.
Salam optimis dengan Daya Mampu Pasok (DMP) di Sistem Interkoneksi Kalimantan sebesar 2.149 Mega Watt (MW) mampu mengantisipasi Beban Puncak Tertinggi (BPT) sebesar 1.470 MW. Begitu juga dengan Sistem Khatulistiwa sebesar 613 MW mampu mengantisipasi BPT sebesar 451 MW pada momen 1 Syawal 1445 Hijriah.
"Kami siap melaksanakan dan mendukung kesiapan Siaga Kelistrikan Ramadan dan Idul Fitri 1445 Hijiriah," pungkasnya.[adv]