BANJARBARU - Kementerian Pertanian (Kementan) optimis mencetak petani muda yang kompeten melalui pemagangan luar negeri. Kegiatan magang luar negeri bertujuan untuk memperdalam dan memperkuat keterampilan serta kompetensi petani muda melalui pengalaman bekerja dan belajar di keluarga petani saat ini ke perusahaan pertanian.
Kegiatan permagangan merupakan salah satu program unggulan dari Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS). Secara komprehensif program ini mempersiapkan peserta untuk mengikuti kegiatan magang luar negeri, dimana salah satu negara tujuannya adalah Taiwan.
Berbagai tahapan dilalui untuk menyiapkan peserta pemagangan yang adaptif dan unggul diantaranya pelatihan bahasa dan pemahaman budaya negara Taiwan.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Dedi Nursyamsi menyampaikan bahwa peserta pemagangan merupakan semua duta bangsa Indonesia yang mendapatkan tugas dan kehormatan untuk melaksanakan magang di negara Taiwan.
Atas nama bangsa Indonesia, mereka melaksanakan tugas negara yang sangat mulia magang untuk menyerap ilmu pengetahuan dan teknologi vokasi pertanian yang nanti dibawa ke negara Indonesia untuk dipraktikkan.
"Kalian harus menjadi petani milenial yang akan membawa Indonesia menjadi lumbung pangan dunia 2045," pesan Dedi.
SMK-PP Negeri Banjarbaru sebagai Provincial Project Implementation Unit (PPIU) di Kalimantan Selatan dalam Program YESS, menggelar monitoring pada Kegiatan Peningkatan Kapasitas Magang Luar Negeri Taiwan.
Monitoring ini dilakukan langsung oleh Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Badan PPSDMP, Kementerian Pertanian, Idha Widi Arsanti, yang bertempat di Kampus SMK-PP N Banjarbaru, Sabtu (16/12/2023).
Dihadiri oleh 20 orang peserta pelatihan Bahasa Taiwan yang merupakan penerima manfaat Program YESS dari wilayah Kabupaten Banjar, Tanah Laut, Tanah Bumbu, dan Hulu Sungai Selatan.
Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Idha Widi Arsanti di kesempatan ini menjelaskan kegiatan ini untuk memantau jalannya kegiatan belajar bahasa magang luar negeri taiwan, memberikan motivasi dan gambaran kegiatan magang taiwan batch sebelumnya yang sudah berjalan.
"Ketika peserta sudah selesai pelatihan, maka sebaiknya diadakan forum agar komunikasi tetap fasih berbahasa taiwan sambil menunggu tanggal keberangkatan,” kata Santi.
Santi menambahkan, kegiatan magang merupakan kerjasama antara Indonesia dengan kementerian pertanian taiwan. Kursus bahasa taiwan diberikan kepada peserta sebelum diberangkatkan.
“Senang sekali mendapatkan surprise bahwa peserta sudah bisa berbicara, mendengar, menangkap, bisa berkomunikasi menggunakan bahasa taiwan. Karena komunikasi sangat penting dan bisa melakukannya dengan baik untuk berkomunikasi dengan host farmer di sana," kata Santi.
Santi menambahkan bahwa magang taiwan ini dilakukan di masing-masing provinsi. Harapannya pengalaman yang didapatkan setelah magang di taiwan akan berguna dan diterapkan untuk mengembangkan usaha tani di daerahnya masing-masing.
Budi Santoso, Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru menyampaikan bahwa pelatihan bahasa magang luar negeri Taiwan ini akan berakhir pada tanggal 20 Desember. Ia berharap bahwa setelah selesai, peserta magang tetap meningkatkan kemampuan bahasa mereka, sambil menunggu keberangkatan ke Taiwan.
Project Manager (PM) PPIU Kalsel, Angga Tri Aditia Permana mengungkapkan bahwa saat ini kita bersaing dengan negara-negara lain yang juga ingin bekerja di Taiwan. Peserta diharapkan mempunyai niat baik, menjaga nama baik dan bekerja dengan baik agar kegiatan magang di taiwan nanti dapat berjalan lancar.[adv]