SUNGAI RAYA - Kementrian Pertanian (Kementan) terus berupaya meningkatkan produktifitas usaha tani, salah satu program kementan adalah mencetak banyak petani milenial.
Bersama International Fund for Agricultural Development (IFAD), Kementerian Pertanian (Kementan) meluncurkan program Youth Entrepreneurship and Employment Services (YESS) dan dikelola oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) sebagai National Project Management Unit (NPMU).
Melalui program YESS akan terwujud regenerasi pertanian, meningkatnya kompetensi sumberdaya manusia dari perdesaan, meningkatnya jumlah wirausaha muda di bidang pertanian.
Sehingga pertanian akan menjadi lapangan kerja menarik, prospektif dan menguntungkan, dan dapat berdampak pada penurunan angka pengangguran serta terjadinya urbanisasi.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan sudah saatnya pertanian dikelola generasi milenial.
“Menggunakan kreativitas dan inovasinya. Sehingga, pertanian ke depan menjadi modern. Tak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya, tetapi juga berorientasi ekspor,” sebut Dedi.
SMK-PP Negeri Banjarbaru sebagai Provincial Project Implementation Unit (PPIU) di Kalimantan Selatan dalam Program YESS kembali menggelar Bimbingan Teknis bagi Wirausaha Pemula (Basic Training and Advanced Training for Start Up Young Entrepreneurs).
SMK-PP N Banjarbaru sebagai PPIU Kalimantan Selatan menggelar Bimtek Bagi Wirausaha Pemula dengan tema “Pelatihan Modernisasi Budidaya Tanaman Cabai”, bertempat di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan.
Diikuti oleh 25 orang Calon dan Penerima Manfaat Program YESS di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, kegiatan ini digelar selama 2 hari terhitung sejak Jumat (1/12/2023) sampai Sabtu (2/12/2023).
Menanggapi kegiatan ini, Project Manajer PPIU Kalsel, Angga Tri Aditia Permana, menyampaikan, Kegiatan yang diikuti 25 orang peserta penerima manfaat (PM) Program YESS, yang terfokus pada petani muda dengan tujuan meningkatkan kapasitas mereka dalam membibitkan tanaman pertanian secara modern.
Angga menambahkan bahwa kegiatan ini adalah langkah strategis dalam mendukung pembangunan sektor pertanian di wilayah intervensi program YESS. Para peserta diajak untuk memahami dan mengaplikasikan konsep-konsep modern dalam budidaya tanaman cabai, sebagai upaya mendukung peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani.
“Modernisasi budidaya cabai bukan hanya sebatas inovasi teknologi, tetapi juga melibatkan aspek-aspek penting seperti manajemen keuangan dan strategi pemasaran. Dengan demikian, Bimtek ini menjadi tonggak awal bagi petani millenial dalam meraih kesuksesan di dunia pertanian yang semakin dinamis," jelas Angga.
Materi yang diberikan selama Bimtek sangat relevan dengan kebutuhan petani millenial. Mulai dari Manajemen Literasi Keuangan Budidaya Cabai hingga Praktik Pengolahan dan Pengemasan Hasil Budidaya Cabai, semua dirancang untuk memberikan pemahaman dan keterampilan yang komprehensif.
Mengundang 2 mentor yaitu Aswandi dan Sartinah, peserta diberikan materi berupa Manajemen Literasi Keuangan Budidaya Cabai, Pengairan Otomatis untuk Budidaya Cabai, Praktik Pembuatan Irigasi Tetes, Strategi Marketing Konvensional dan Digital Marketing, Materi Pengolahan dan Pengemasan Hasil Budidaya Cabai, dan Praktik Pengolahan dan Pengemasan Budidaya Cabai.
Peserta sendiri diajarkan oleh mentor tentang pengairan otomatis, praktik pembuatan irigasi tetes, strategi marketing konvensional dan digital, hingga teknik pengolahan hasil budidaya cabai. Melalui kegiatan ini, diharapkan para wirausaha pemula di bidang pertanian dapat menerapkan pengetahuan yang didapat untuk meningkatkan efisiensi, kualitas, dan daya saing produk mereka.[adv]