BANJARBARU - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD) gencar melakukan sosialisasi untuk memperkenalkan program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS).
Selain itu, Kementan terus mewujudkan pertanian yang maju, mandiri, dan modern. Program YESS, yang dijalankan pada 4 provinsi di Indonesia, antara lain Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, menjelaskan dua kunci utama dalam pelaksanaan program YESS.
"Pertama program YESS hadir untuk meningkatkan kapasitas pemuda di pedesaan melalui pendidikan dan pelatihan untuk menjadi agen pembangunan pertanian. Kedua, sasaran dari program YESS yakni pemuda/i harus memiliki jiwa kewirausahaan dari hulu sampai hilir," katanya.
SMK PP Negeri Banjarbaru sebagai salah satu pelaksana Program YESS atau Provincial Project Implementation Unit (PPIU) di Kalimantan Selatan kembali menggelar Bimbingan Teknis atau Advance Training for Start Up Young Entrepreneur dalam Program YESS di Kalimantan Selatan.
Kegiatan ini dilaksanakan di Kampus SMK-PP Negeri Banjarbaru selama 4 hari sejak Jumat (3/11/2023) sampai Senin (6/11/2023). Adapun tema yang di ambil “Pelatihan Smart Agribisnis Kewirausahaan Bagi Petani Milenial”.
Pelatihan diikuti oleh 25 orang Penerima Manfaat Program YESS di Kalimantan Selatan, yang merupakan petani pemula dari 3 Kabupaten wilayah Program YESS di Kalimantan Selatan, yaitu 10 orang dari Kabupaten Banjar, 5 orang dari Kabupaten Tanah Bumbu, dan 10 orang dari Kabupaten Tanah Laut
Pada kesempatan tersebut, Wakil Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, yang juga deputi bidang teknis PPIU Kalsel, mewakili Kepala Sekolah menyampaikan bahwa pelatihan ini menjadi tambahan pengetahuan tentang hal-hal yang menjadi kendala-kendala dalam merintis usaha bidang pertanian.
“Jangan takut menerima tambahan pengetahuan dan wawasan kita, dan kedepan pertanian kita menjadi maju, serta Bapak-Ibu menjadi sukses. Kedepannya Bapak-Ibu diharapkan menjadi petani yang bisa memenuhi kebutuhan lokal atau bahkan nasional, dan jangan kalah dari negara lain," ujarnya.
Peserta sendiri mendapatkan berbagai materi dari narasumber diantaranya praktisi ataupun widyasiwara. Peserta pelatihan Abdul Halim dari Kabupaten Banjar pun merasa bangga menjadi penerima manfaat Program YESS, dengan mengikuti pelatihan dari Kementan ini.
Adapun materi pelatihan yang didapat antara lain: Smart Agribisnis dan Pertanian Modern, Teknologi Pertanian Modern dan Perangkat Luna Pertanian, Kewirausahaan Dalam Agribisnis, Kebijakan Pengembangan Smart Agribisnis Kewirausahaan Bagi Petani Milenial, Pemasaran dan Penjualan.
Kemudian, Presentasi dan Komunikasi Bisnis, Pengelolaan Permodalan Usaha dan Penggunaan Teknologi Untuk Pengelolaan Keuangan, Investasi dan Pengembangan Bisnis dan terakhir Rencana Tindak Lanjut.
Di kesempatan ini juga peserta juga mengikuti acara pembukaan Milenial Indonesia Agripreneur (MIA) di Polbangtan Bogor, Jumat (3/11/2023) secara daring zoom.[adv]
Penulis : Tim Ekpos SMK-PP Negeri Banjarbaru