SAMARINDA - Persoalan kelangkaan BBM dan masalah kendaraan luar daerah yang menjadi perhatian di Kalimantan Timur (Kaltim) lantaran terus mendapatkan sorotan.
Anggota Komisi ll Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kaltim Sapto Setyo Pramono mengatakan perlu adanya upaya yang konkrit untuk mengatasi permasalahan tersebut.
"Langkah-langkah konkrit sedang diambil untuk mengatasi masalah ini," ungkapnya di DPRD Kaltim, Jumat (3/11/2023).
Pria yang sering disapa Sapto itu menilai salah satu langkah penting yakni pembentukan tim terpadu yang akan bekerja sama dengan pihak PT Pertamina.
Kemudian nantinya tim tersebut akan menilai daerah yang membutuhkan pasokan BBM dengan cermat. Hal tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa kuota BBM Kaltim tidak habis digunakan oleh kendaraan luar daerah.
Selain itu, politikus Golkar itu juga menekankan perlu adanya mengklarifikasi tujuan kedatangan kendaraan luar daerah.
"Apakah mereka hanya melewati Kaltim atau akan tinggal untuk jangka waktu tertentu?" ujarnya.
Menurutnya pertanyaan-pertanyaan tersebut perlu dijawab dengan jelas untuk mengatur kuota BBM yang tersedia. Sebab masalah kelangkaan BBM juga terkait dengan praktik ilegal yang marak, di mana oknum-oknum tertentu terlibat dalam penggunaan BBM secara tidak sah.
"Di sini juga peran penting aparat penegak hukum dalam menegakkan aturan dan menindak oknum-oknum ilegal ini," terangnya.
Tim terpadu yang melibatkan pihak-pihak seperti pemprov, kepolisian, kejaksaan, dan Disperindagkop akan berperan dalam pendataan dan pengawasan terhadap distribusi BBM. Ini termasuk BBM yang digunakan oleh nelayan, yang merupakan faktor penting dalam ekonomi Kaltim.
Lanjutnya, tim terpadu itu akan berperan sentral dalam mengatasi kelangkaan BBM dan masalah kendaraan luar daerah.
"Dengan kerja sama yang baik antara berbagai lembaga terkait, diharapkan Kaltim dapat mengatasi masalah ini dan memastikan pasokan BBM yang cukup untuk masyarakat," harapnya.[adv]