BUNTOK - Pelatihan Konten Jurnalistik Digital internal digelar Pengurus Daerah Ikatan Wartawan Online (PD IWO) Kabupaten Barito Selatan (Barsel) Kalimantan Tengah di aula DPRD di Kota Buntok, Jumat (6/10/2023).
Tak hanya pengurus, edukasi ini juga diikuti anggota organisasi wartawan bernama IWO Barsel ini. Ini tak lain dimaksudkan agar para insan pers yang tergabung di IWO Barsel bisa bijak dalam menyampaikan segala informasi ke publik.
Dengan demikian, mereka diharapkan tidak terjebak dalam kasus Undang-Undang Informasi Transaksi Elektronik (UU ITE) yang mengatur tentang penggunaan teknologi informasi dan transaksi elektronik, tepatnya ketika membuat konten, pemberitaan dan segala aktivitas lainnya.
Bukan hanya itu saja, para peserta yang hadir pada kegiatan ini juga diharapkan mampu menjadi influencer dengan konten-konten yang bisa menghasilkan pendapatan.
Untuk pembekalan ini, PD IWO Barsel mendatangkan Pengurus Wilayah (PW) IWO Kalteng sebagai pemateri pada pelatihan di Bumi Batuah ini.
Di antara pemateri yang didatangkan, yakni Frans Saidi yang merupakan kontributor RTV Kalteng, dipandu Roni Sahala dari liputan6.com Kalteng sebagai moderator.
Ketua Dewan Penasihat PD IWO Kabupaten Barsel, Ir HM Farid Yusran MM dalam sambutannya saat membuka pelatihan mengatakan, saat ini semuanya tidak lepas dari digital elektronik, bahkan juga ditunjang beberapa aspek, di antaranya tampilan visual yang elegan, lucu, dan fokus pada isi konten yang disajikan.
"Sehingga konten yang disajikan itu menarik bagi massa yang melihat konten. Baik itu judul kontennya, dan lain sebagainya," tutur Farid.
Menurut Ketua DPRD Barsel ini, judul dari sebuah konten yang disajikan merupakan keterwakilan dari sebuah isi dari konten yang akan disajikan. Dalam membuat konten, tentunya tidak hanya mengejar viral dengan subscribe yang banyak, tetapi juga harus diperhatikan etika dalam membuat konten.
"Seperti konten yang dibuat tidak ada unsur SARA, konten yang dibuat tidak mengganggu stabilitas sosial masyarakat, dan konten yang dibuat juga tidak melanggar UU ITE. Nah, inilah alasan mengapa kegiatan pelatihan jurnalistik ini dilaksanakan," pungkasnya.[deni]
Tags
Humaniora