BANJARBARU – Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) Banjarbaru berupaya memberikan bekal kepada siswanya pengetahuan tentang usaha tani agar siswa mulai memiliki minat untuk menjadi agrosociopreneur.
Tak hanya itu, SMK-PPN Banjarbaru yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah naungan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan), juga berupaya memberikan pengetahuan dasar kepada siswa mulai dari Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan, melalui Agroeduwisata yang ada di lingkungan Sekolah.
Hal ini sejalan dengan program Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) bahwa ke depan pembangunan pertanian akan diteruskan oleh anak-anak kita, oleh petani-petani muda yang memiliki kompetensi jauh lebih baik, bahkan dengan memiliki keterampilan tentang Ilmu Teknologi yang juga lebih baik.
“Pembangunan pertanian Indonesia akan dilanjutkan oleh generasi selanjutnya, generasi yang saat ini masih muda, bahkan anak-anak. Kita harus tumbuhkan minat mereka dari sejak dini, salah satu cara melalui Agroeduwista,agar kelak mereka mau terjun menjadi pelaku dan mampu memajukan Pertanian Indonesia," tegas Mentan Syahrul.
Sementara itu, Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa SMK-PP harus dapat menjadi penggerak, tidak hanya untuk siswa tapi juga anak anak lainnya.
“Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian harus dapat menjadi motor penggerak di sektor pertanian. Manfaatkan apa yang ada, fasilitas yang ada, sumber daya yang ada seperti Agroeduwisata dapat dijadikan sarana untuk menggerakan dan mengenalkan dunia pertanian sejak usia dini,” ujar Dedi.
Kali ini, SMK PPN Banjarbaru dikunjungi oleh 75 orang siswa beserta 6 orang Guru pendamping dari Sekolah Dasar Swasta (SDS) Islam Plus Al Manshur, Banjarbaru.
Menurut salah satu guru pendamping, Erna, kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan pembelajaran berupa project penanaman dan pembuatan pupuk kompos yang terdapat dalam kurikulum Merdeka belajar.
“Kegiatan siswa ini merupakan rangkaian pembelajaran yang ada dalam kurikulum Merdeka yang saat ini kami terapkan. Di mana, siswa dituntut untuk melakukan project menanam sayur kangkung dan membuat pupuk kompos," jelas Erna.
“Kebetulan jarak sekolah kami ke SMK-PPN Banjarbaru, jadi kami datang kesini untuk membantu mengajarkan siswa kami bagaimana menanam sayur dan membuat pupuk kompos. Sehingga siswa kami bisa ikut praktek langsung di sini,” lanjut Erna.
Selain diajarkan bagaimana cara menanam sayur dari penyemaian benih can cara membuat kompos, siswa yang terdiri dari kelas 1 dan 4 ini juga diajak berkeliling lahan praktek SMK-PPN Banjarbaru untuk melihat dan mengenal jenis tanaman yang ada.[adv]