BUNTOK - Apel Siaga Bencana di halaman Kantor Bupati Barsel, Senin (31/7/2023) menandai langkah antisipasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barito Selatan (Barsel) dalam menghadapi musim kemarau yang berpotensi memunculkan bencana alam.
Apalagi Barsel merupakan salah satu daerah rawan bencana kebakaran hutan dan lahan alias Karhutla. Apel sendiri dipimpin langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Barsel Deddy Winarwan.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Barsel, di 6 Kecamatan di Barsel terdapat beberapa titik hotspot.
"Dengan sinergitas seluruh anggota BPBD, Tagana, TRC, Damkar, TNI/Polri, KPHP, dan seluruh elemen masyarakat sampai saat ini alhamdulilah masih dapat ditangani. Tetapi kita tidak bisa terlena, tidak bisa berdiam diri, tetap harus siap siaga untuk kita deteksi dini siapkan alat dan sarana prasarana serta SDMnya apabila terjadi bencana kebakaran," tutur Deddy.
Ia mengatakan, bencana alam merupakan satu kejadian yang tidak pernah diketahui kapan akan terjadi. Semua tentu harus dapat melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi apabila terjadi bencana alam, sehingga dapat meminimalisir dampak yang mungkin terjadi akibat bencana alam tersebut.
“Penanggulangan bencana tentunya bukan menjadi tanggung jawab aparat pemerintah semata, namun ini menjadi tanggung jawab kita bersama, baik pemerintah, TNI/Polri, BPBD, maupun elemen masyarakat lainnya,’’ sambungnya.
Pj Bupati menambahkan, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memprediksi bahwa bulan Juli sampai September 2023 ini sudah memasuki musim kemarau, sehingga perlu diwaspadai adanya masa transisi/pancaroba yang berakibat terjadinya cuaca ekstrem.
Sedangkan puncak musim kemarau, lanjutnya, diperkirakan akan terjadi pada bulan September 2023, dengan kemungkinan akan berpotensi terjadinya kekeringan yang menyebabkan kebakaran hutan dan lahan.
“Saya sangat mengapresiasi atas penyelenggaran Apel Siaga Bencana pada pagi hari ini. Kegiatan ini sebagai upaya mengantisipasi terhadap dampak yang mungkin timbul dalam musim kemarau saat ini dan menyikapi perkembangan bencana akhir-akhir ini,” kata Pj Bupati.
Ia juga mengapresiasi dan berterima kasih kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dengan dukungan water boombing, terutama di 2 minggu terakhir pelaksanaan water boombing di kecamatan Jenamas.
Ia mengimbau kepada seluruh komponen masyarakat, baik itu jajaran pemerintah daerah, TNI/ Polri, warga masyarakat, relawan, dunia usaha maupun media, agar selalu bersinergi dan berkoordinasi meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi ancaman bencana kebakaran hutan dan lahan.[tomi]