TANAH BUMBU - Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) terus meregenerasi petani serta melahirkan wirausaha milenial di sektor pertanian.
Bersama International Fund for Agricultural Development (IFAD), Kementan mencetak wirausaha milenial tangguh dan berkualitas melalui Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) yang tersebar di empat provinsi di Indonesia.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyatakan untuk terus memfasilitasi generasi muda pertanian.
“Kementan akan terus memfasilitasi generasi muda agar bisa terjun menjadi petani serta wirausaha pertanian. Kita fasilitasi mereka, kita tingkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka melalui pelatihan,” ujar Syahrul.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menyatakan, program YESS ini dirancang untuk menghasilkan wirausahawan muda pedesaan di bidang pertanian dan untuk menghasilkan tenaga kerja yang kompeten di bidang pertanian.
“Keberhasilan program YESS akan menjadi percontohan dan tolok ukur untuk pelaksanaan program pengembangan pemuda tani dan kewirausahaan muda di tingkat nasional maupun internasional. Dengan demikian maka pengelolaannya harus dilakukan dengan baik, oleh tenaga yang profesional dan berkomitmen tinggi,” sebut Dedi.
Untuk menyamakan konsep teknis Program YESS, Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PP N) Banjarbaru sebagai Provincial Project Implementation Unit (PPIU) di wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar kegiatan District Multi Stakeholder Forum (DMSF) untuk Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
Berlangsung di Hotel Ebony – Batulicin, Tanah Bumbu, Rabu (31/5/2023), DMSF ini di hadiri PPIU Kalimantan Selatan, SKPD Terkait, Financial Advisor, Supporting Staf DIT, Mobilizer, Fasilitator, Offtaker, Penerima Manfaat Hibah Kompetitif, dan Organisasi Masyarakat (KADIN, HIPMI, IWAPI, KNPI, KTNA).
Dalam paparannya, Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso, selaku Penanggung Jawab Program YESS PPIU Kalimantan Selatan, berbagi pengetahuan mengenai berbagai hal yang mana bisa menghasilkan peluang bisa di distribusikan untuk menciptakan petani-petani milenial untuk kesejahteraan petani di Tanah Bumbu.
“Di Kalimantan Timur ada yang membuat Agrowisata dengan membuat warung angkringan di tengah sawah yang bisa mendapatkan omset 30 Juta/bulan. Ternyata setelah banyak mengunjungi petani-petani muda di berbagai daerah sebenarnya banyak peluang tetapi petani pemuda belum memaksimalkan peluang yang ada," jelas Budi.
Lanjut Budi, “Maka dalam forum ini mengundang Stakeholder, Organisasi Masyarakat, Offtaker dan pemangku kepentingan lainnya terkait untuk mendiskusikan bersama peluang petani-petani muda hususnya dibidang pertanian, karena sesungguhnya usaha bidang pertanian sangat menjanjikan dan sangat menopang keberlangusungan hidup,” ujar Budi.
Bupati Tanah Bumbu yang di wakili oleh Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Kesejahteraan menyampaikan,
“Semoga melalui Program YESS akan menjadi regenerasi petani, menumbuhkan wirausaha muda di bidang pertanian, dan menghasilkan pekerja yang kompeten di bidang pertanian melalui permagangan. kami akan turut mendukung program ini karena sangat berpotensi untuk kaum milenial," ujarnya.
Paparan kemudian dilanjutkan oleh Kepala Bappeda Litbang, Kabupaten Tanah bumbu, Andi Anwar Syadad yang memaparkan tentang Kebijkaan Pemerintah daerah dalam Program YESS.
Kemudian paparan selanjutnya dari Ketua BLK, Riza akhyari mewakili Dinas tenaga kerja dan transmigrasi tentang Ketenagakerjaan dan Pemagangan, Informasi Perusahaan bidang Pertanian untuk Pemagangan.
Pertemuan ini bertujuan untuk menyampaikan capaian dan evaluasi Program YESS dan informasi rencana kegiatan pelaksanaa tahun 2023 serta mendiskusikan keberhasilan dan tantangan untuk mengembangkan kewirausahaan dan peluang kerja pemuda di bidang pertanian di kalangan pemerintah kabupaten, organisasi pemuda dan migran, sektor swasta dan PLUT atau BLK di Kabupaten Tanah Bumbu.[]