BANJARMASIN - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) terus bergerak menumbuhkembangkan petani milenial.
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) menekankan pentingnya peran petani milenial dalam rangka pembangunan pertanian masa depan. Menurutnya, di era digital saat ini semakin mendorong percepatan pembangunan pertanian Indonesia.
Kementan berupaya mengubah pola pikir generasi muda bahwa pertanian itu keren, hebat, dan satu-satunya sektor yang menjanjikan, terlebih di tengah pandemi saat ini.
“Kita fasilitasi mereka, kita tingkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka melalui pelatihan. Kita manfaatkan teknologi, alsintan, jejaring hingga jejaring pemasaran," jelas Mentan Syahrul.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi juga menegaskan bahwa pertanian harus didukung kalangan milenial sebagai generasi muda.
“Mendukung upaya pemerintah melakukan regenerasi petani sekaligus melahirkan pengusaha muda pertanian yang berdampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat pertanian Indonesia,” tegas Dedi.
Dedi menyampaikan, hingga 2024, pihaknya menarget mencetak 2,5 juta petani milenial. Sejak saat ini proses penumbuhan petani milenial itu terus dilakukan.
Berkolaborasi dengan Duta Petani Milenial/Duta Petani Andalan (DPM/DPA), Dedi menegaskan kualitas dan kuantitas petani milenial terus digenjot.
Salah satu komitmen pemerintah dalam memfasilitasi tumbuhkembang generasi milenial di Indonesia adalah dengan hadirnya program Youth Entrepreneurship Employment and Support Services (YESS) yang merupakan kerjasama antara Kementan dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD).
Dalam upaya menfasilitasi petani muda di Kalimantan Selatan (Kalsel), Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) Banjarbaru selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Propinsi Kalsel mengadakan Workshop Gender Equality and Social Inclusion (GESI) yang bertempat di Hotel Galaxy Banjarmasin (25/2/2023).
Selama 2 hari peserta diberikan materi dari tim PPIU Kalsel, dilanjutkan Heira K selaku Konsultan Gesi Program YESS, Gusnanda dari Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan, Adhi Maulana dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Selatan, dan Nur Mahya dari DPP IWAPI Kalimantan Selatan.
Adapun materi yang di dapat berupa Capaian GESI PPIU Kalimantan Selatan, Potret Masyarakat Miskin Kalimantan Selatan dan Fasilitas untuk Disabilitas, Dampak Aktivitas Pertanian terhadap Lingkungan dan Perizinan Lingkungan, Peran Pemberdayaan IWAPI terhadap Kewirausahaan Perempuan, dan FGD Identifikasi, Perencanaan Pelaksanaan dan Evaluasi GESI Program YESS Kalimantan Selatan.
Hadir dan membuka workshop, Kepala SMK-PP N Banjarbaru, Budi Santoso mengatakan, Program YESS ini untuk semua pemuda dan pemudi dan juga yang berkebutuhan khusus, menjangkau ke seluruh pelosok di 3 wilayah Program YESS di Kalimantan Selatan.
"Mudah-mudahan dari pelosok tadi ada yang muncul menjadi pengusaha pertanian yang sukses sehingga nantinya meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut," pungkas Budi.
Ditambahkan oleh Project Manajer PPIU Kalsel, Angga Tri Aditia Permana menyampaikan betapa Program YESS konsen untuk regenerasi petani, mudah-mudahan Program Yess ini bisa di optimalkan untuk memberikan bantuan pemberdayaan kepada lokus-lokus di ranah sesi ini.
Workshop ini sendiri dihadiri oleh fasilitator muda, mobilizer, penerima Hibah Kompetitif, BDSP, DIT, Bappeda, dan Dinas Terkait dari 3 kabupaten Program YESS di Kalimantan Selatan.[]
Penulis : Tim Ekpos SMK-PPN Banjarbaru
Tags
smkpp