TANAH LAUT - Pengembangan pertanian terus dilakukan oleh jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) RI beragam program dan terobosan, di antaranya regenerasi pelaku pertanian melalui Youth Entrepreneurship and Employment Support Services Programme (Program YESS) melalui koordinasi dan sinkronisasi menuju harmonisasi pusat dengan daerah.
Dalam beberapa kesempatan, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meminta sinergitas antar seluruh pihak. “Sinergitas bersama pemerintah daerah perlu terus ditingkatkan ini perlu dilakukan untuk memastikan kebutuhan pangan masyarakat tetap dalam kondisi aman dan terkendali," ujar Mentan Syahrul.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menyatakan program YESS dirancang untuk menghasilkan wirausahawan muda perdesaan di bidang pertanian dan untuk menghasilkan tenaga kerja yang kompeten.
“Keberhasilan program YESS akan menjadi percontohan dan tolok ukur untuk pelaksanaan program pengembangan pemuda tani dan kewirausahaan muda di tingkat nasional maupun internasional. Dengan demikian maka pengelolaannya harus dilakukan dengan baik, oleh tenaga yang professional dan berkomitmen tinggi,” tutur Dedi.
Mendukung hal tersebut, Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) Banjarbaru selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) dari Program YESS Kalimantan Selatan (Kalsel) kembali lakukan Audiensi bersama pemerintah daerah Kabupaten Tanah Laut (06/02).
Berlangsung di ruang VIP Lounge Setda Tala, Kepala SMK-PPN Banjarbaru, Budi Santoso beserta Project Manager YESS Kalsel menyampaikan capaian program YESS tahun 2022 dan target program YESS tahun 2023 di Tala.
Bupati Tala, HM Sukamta yang hadir dalam kegitan ini, berharap para wirausahawan muda Tala yang tergabung dalam program YESS bisa terus mengembangkan usahanya dan membentuk kelompok usaha.
"Saat ini mungkin usaha peternakan dan pertaniannya memang mandiri mengikuti alur program YESS, namun untuk mengakses bantuan dari pemerintah daerah lebih baik lagi dalam bentuk kelompok. Jadi usahakan bentuk kelompok atau koperasi usaha agar lebih mudah menyerap dana bantuan penguatan usaha seperti Gapura Karomah, bantuan permodalan dari BPR, KUR dan lainnya," ungkap Sukamta.
Lebih lanjut Sukamta mendorong inovasi lanjutan dari produk usaha para anggota YESS. Menurutnya para wirausahawan YESS bisa lebih mengeksplor lagi jenis usaha yang dihasilkan. Disamping itu produk tersebut juga bisa jadi peluang bagi para wirausahawan lainnya.
"Kalau bisa jangan hanya berhenti pada produk dasar tanaman atau peternakan, lanjutkan terus ke produk olahannya, baik itu diproduksi sendiri atau bermitra dengan wirausawahan lain. Misalnya yang punya produk melon, lanjutkan lagi ke pengolahannya seperti jus, cemilan dan sejenisnya," saran Sukamta.
Saat ini, di Tala terdata sebanyak 2.058 pemuda/i yang menerima manfaat program YESS. 115 di antaranya sudah termasuk dalam kategori wirausawan pertanian/peternakan berkembang dengan menyerap dana hibah kompetitif puluhan juta rupiah.
Turut hadir pada pertemuan ini Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (Distanhorbun) Tala M Faried Widyatmoko, Deputi Manager Teknis YESS kalsel Airin Nurmarita, Liaison Officer (LO) Tala, JAP Monev PPIU Kalsel, dan District Implementation Team (DIT) Tala.[]
Penulis : Tim Humas SMK-PPN Banjarbaru
Tags
smkpp