BATULICIN – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) menargetkan produksi padi sebesar 17.000 hektare.
Memasuki musim tanam Oktober – Maret (Okmar) 2022/2023, dipandang perlu melaksanakan Gerakan Percepatan Tanam dan Gerakan Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) padi sawah Inbrida.
Ini penting untuk Pencapaian Produksi dan Produktivitas Padi di Kabupaten Tanah Bumbu tahun 2022.
Kepala DKPP Tanbu, H Hairuddin, Kamis (1/12/2022) mengatakan, pihaknya optimis target produksi tersebut bisa tercapai dengan dukungan seluruh pihak dan sarana prasarana Pertanian yang ada.
Ini juga ditegaskan Hairuddin pada kegiatan percepatan tanam dan pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) pada sawah Inbrida bersama Kelompok Tani Maju Bersama Desa Kersik Putih pada Rabu (30/11/2022) lalu.
Melalui percepatan tanam ini, pihaknya optimis target tanam Oktober – Maret sebesar 11 hektare bisa tercapai. Di mana pada musim tanam April – September 2022 yang lalu telah tercapai luasan tanam 5.894 hektare dari target 17.000 hektare.
“Harapan kita melalui gerakan ini akan dapat memberikan motivasi kepada para pelaku tani lainnya di Tanah Bumbu agar melakukan penanaman lebih cepat pada musim tanam Oktober – Maret ini,” ujarnya.
Selain itu, juga kegiatan ini langkah Pemerintah Daerah menepis kabar terjadinya krisis pangan akibat menurunnya stok beras di daerah.
“Harapan kita tentunya dengan percepatan tanam ini maka produksi padi di daerah ini akan terus meningkat. Tanam serentak sudah dilakukan di Kecamatan Kusan Hilir yang masuk 10 hektare lahan pertanian padi,” terangnya.
Hadir dalam kegiatan ini Camat Batulicin, Kepala Desa Kersik Putih, Unsur Forkopimcam, Penyuluh Pertanian, anggota kelompok tani dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) serta manteri tani.[joni]
Tags
tanah bumbu