BANJARMASIN – Pemerintah diminta untuk merangkul semua pihak dalam melakukan sosialisasi pengalihan siaran televisi analog ke televisi digital, atau Analog Switch Off (ASO), agar bisa meningkatkan pemahaman masyarakat yang masih minim.
“Jadi pemerintah harus merangkul semua pihak agar target sosialisasi pengetahuan masyarakat dari siaran televisi analog ke digital bisa mendekati ke angka pemahaman yang baik,” kata pengamat penyiaran dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Sri Astuty, Senin (13/6/2022), di Banjarmasin.
Apalagi secara umum, sebagian masyarakat belum banyak memahami makna dan kemanfaatannya secara luas, mengingat sosialisasi yang belum massif untuk menjangkau masyarakat dari berbagai lapisan.
Bahkan data dari Universitas Gajah Mada (UGM) dan Pemantau Regulasi dan Regulator Media (PR2 Media) April 2022 merilis pengetahuan masyarakat masih sangat rendah terhadap analog switch off.
“Jadi perlu kerja keras untuk menyampaikan ke masyarakat hingga ke daerah terpencil, mengingat penghentian siaran analog tinggal beberapa bulan lagi,” jelas Sri Astuty.
Hal ini untuk menghindari masyarakat yang kaget, jika siaran televisi analog yang selama ini dinikmati saat ini menghilang dari layar televisi mereka.
“Masyarakat perlu penjelasan apa itu analog ke digital, manfaatnya dan apa yang harus disiapkan agar tetap bisa menonton siaran televisi digital,” jelas dosen Ilmu Komunikasi.
Diakui, hal ini mungkin sepele, namun diperlukan, mengingat fenomena masyarakat yang minim pengetahuan dan lebih memilih pola aman, terutama di daerah yang blank spot dengan mengandalkan tv kabel ataupun parabola.
“Ini jelas merugikan masyarakat, mengingat siaran televisi digital menawarkan lebih banyak konten, gambar lebih bersih dan suaranya jernih. Yang terpenting, semuanya bisa dinikmati gratis,” ujar Sri Astuty.
Lebih lanjut diungkapkan, sosialisasi ini juga dibarengi pemberian set top box (STB) gratis kepada masyarakat, sehingga mereka bisa memahami sekaligus langsung menikmati keunggulan siaran televisi digital.
“Kalau diberikan penjelasan sekaligus dipasangkan STB gratis, maka masyarakat langsung menikmati keunggulan siaran televisi digital,” tambahnya.
Selain itu, kerja keras semua pihak diperlukan untuk mengatasi beberapa kendala yang ada di daerah, terutama daerah blank spot, keterbatasan infrastruktur dan lainnya.
Sri Astuty menambahkan, siaran televisi hingga kini tetap menjadi pilihan utama untuk mendapatkan sumber informasi yang terpercaya sekaligus sebagai sarana hiburan yang murah meriah.
“Jadi siaran televisi tetap jadi pilihan, kendati banyaknya sarana informasi dan hiburan yang bertebaran di media sosial,” kata Sri Astuty.[ana]
Tags
Humaniora