DIREKTUR Penyiaran Kominfo, Geryantika Kurnia saat membuka Bimtek Penggunaan Penerapan Perangkat TV Digital dan STB dalam menghadapi pelaksanaan ASO, di Kaltim.| foto : ana
SAMARINDA – Lebih 70 persen masyarakat di Indonesia berminat, bahkan antusias untuk beralih ke siaran televisi digital, menyusul kebijakan pemerintah menghentikan siaran televisi analog atau Analog Switch Off (ASO) paling lambat 2 November 2022.
“Ini merupakan hasil survei yang dilakukan Kementerian Komunikasi dan Informasi,” kata Direktur Penyiaran Kominfo, Geryantika Kurnia, saat membuka Bimtek Penggunaan Penerapan Perangkat TV Digital dan Set Top Box dalam Menghadapi Pelaksanaan ASO di Kalimantan Timur, Kamis (30/6/2022), di Samarinda.
Selain itu, mereka juga bersedia membeli perangkat televisi digital, ataupun set top box (STB) secara mandiri agar bisa menikmati siaran televisi digital yang bersih, jernih dan canggih.
“Ini yang harus didorong agar masyarakat bisa beralih ke siaran televisi digital, tanpa harus menunggu hingga 2 November mendatang,” jelasnya pada Bimtek yang dilakukan secara hybrid.
Hal ini dikarenakan hasil survei menunjukkan bahwa masyarakat baru akan beralih ke televisi digital, jika siaran televisi analog sudah dihentikan pemerintah. Entah dikarenakan kebiasaan atau kondisi masyarakat yang sengaja menunda hingga saat terakhir.
“Kita tidak menginginkan ini terjadi, karena dikhawatirkan terjadinya aksi borong dan kelangkaan STB di pasaran,” tambah Gery, pada Bimtek yang menghadirkan Analis Kebijakan Ahli Madya Kominfo, Sukamto, Ketua KPID Kaltim Irwansyah dan konten creator dari Tamtam Boyz, Bintang Prakoso.
Kepala Dinas Kominfo Kaltim, HM Faisal menginginkan agar penghentian siaran analog bisa segera direalisasikan, karena masyarakat, infrastruktur dan lembaga penyiaran sudah siap melaksanakan ASO.
“Yang kurang cuma sosialisasi kepada masyarakat, namun ini terus dilakukan agar masyarakat segera pindah ke siaran televisi digital,” kata Faisal.
Diakui, memang ada janji yang belum direalisasikan kepada masyarakat, yakni pembagian perangkat set top box (STB) agar bisa menyaksikan siaran televisi digital, yang saat ini sudah bisa dinikmati di beberapa daerah sejak 30 April 2022 lalu.
“Bimtek ini juga mengedukasi masyarakat untuk memanfaatkan maupun memilih perangkat STB yang baik dan benar, sekaligus penyambung lidah kepada masyarakat dan keluarga,” jelasnya.
CEO PT Nextron Teknologi, Firdhos Fauzi mengatakan, perusahaannya telah memproduksi perangkat STB, yakni Nextron TR1000 yang memiliki banyak keunggulan dan instalasinya mudah.
“Menggunakan STB Nextron TR1000, maka masyarakat dapat menikmati siaran televisi digital,” kata Firdhos.
Firdhos mengakui, harga STB ini relatif sesuai keunggulan yang ditawarkan kepada masyarakat, mengingat STB Nextron telah memenuhi persyaratan yang diinginkan Kementerian Kominfo, baik Early Warning System (EWS), spesifikasi yang disyaratkan, termasuk komponen dalam negeri yang digunakan.
“Produk ini sudah terdaftar SNI dan lulus uji pos dan telekomunikasi. STB Nextron ini sudah disertifikasi atau laik operasional dari Kominfo,” jelasnya.[ana]
Tags
Humaniora