BATULICIN - Tak hanya memadamkan kobaran api saat musibah kebakaran terjadi, petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) ternyata juga memiliki tugas penanganan berbagai penyelamatan, termasuk dari bahaya binatang buas.
Bahkan penyelamatan yang masuk kategori non kebakaran, jumlahnya disebutkan lebih banyak. Alhasil, petugas Damkar pun dituntut memiliki skill dan keberanian lebih dari sekedar memadamkan api.
Sekretaris Dinas Satpol PP dan Damkar Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), Muhammad Arif Rahman Hakim saat ditemui wartawan grapena.com di ruang kerjanya, Selasa (1/3/2022) mengungkapkan, dari dua tugas penyelamatan, justru non kebakaran persentasenya lebih banyak.
"Kami di pemadam kebakaran melayani penyelamatan kebakaran dan penyelamatan non kebakaran," jelas Arif.
Sesuai data yang ada, lanjutnya, justru penyelamatan non kebakaran yang lebih banyak penanganannya. Jika dipersentasekan non kebakaran ini sekitar 70 persen, dibanding memadamkan kebakaran. Ini karena permintaan penyelamatan dari masyarakat kepada petugas kebakaran di non kebakaran memang lebih banyak.
"Ibaratnya jagoannya Damkar, ada sarang tawon, ular, buaya, kemudian orang yang tangan jarinya cincin tidak bisa lepas, kebanyakan masyarakat minta bantunya kepada petugas damkar," ungkapnya.
Meski bukan tupoksi petugas Damkar, namun di pihaknya melekat tentang tugas penyelamatannya.
"Jadi kalau bisa kita bantu, kenapa tidak. Keuntungannya Damkar ini selalu siaga sekitar 24 jam," terangnya.
Selaku abdi negara, sambungnya, tentu melayani penyelamatan itu sedapat mungkin dilakukan.
"Kemarin ada orang minta bantu penangkapan buaya, kita selamatkan juga. Artinya binatang yang masih dilindungi itu, kita selamatkan dan kita amankan hingga kita telpon pihak BKSDA," tutupnya.[joni]
Tags
tanah bumbu