SEJAK tahun 2020, Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia menargetkan optimalisasi produktifitas lahan rawa di Kawasan Food Estate, baik di Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah seluas 30.00 hektare.
Program Kementan ini dikawal lintas sektor (Eselon 1). Program Super Prioritas Kementan didukung program lainnya, seperti Kostratani. Tentu ini selaras dengan program program BPPSDMP yang terus disosialisasikan Kepala BPPSDMP, Prof Dedy Nursyamsi M.Agr.
Begitu juga oleh Menteri Pertanian (Mentan) Dr SYL di beberapa kesempatan saat kunjungan ke kawasan Food Estate.
Ia senantiasa menyampaikan bahwa kita harus menyiapkan petani-petani milenial untuk menjadi penerus pembanguan pertanian yang maju, mandiri dan modern di Kawasan Food Estate.
Bahkan beliau berharap pada tahun 2022 dapat diwujudkan holding petani dalam jejaring Badan Usaha Milik Petani (BUMP).
Untuk mendukung program tersebut, para pelaku baik penyuluh pertanian maupun petani milenial sudah seharusnya memahami karakteristik lahan rawa, di mana program Food Estate ini dilaunching Presiden Jokowi pada tahun 2020.
Oleh karena itu, melalui UPT BBPP Binuang, program tersebut terus dikawal. Pengawalan melalui sosialisasi baik pelatihan, bimbingan teknis, pendampingan lapang hingga pendekatan secara digital melalui Program Wisatani yang disiarkan secara langsung melalui live streaming/youtube dan zoom pada 25 Agustus 2021, pada sesi ke-66 dengan tema” Evaluasi Kesuburan Tanah Pada Lahan Rawa dan Solusinya”.
"Setidaknya 325 partisipan yang mengikuti kegiatan ini dari jam 09.45 hingga jam 12.15 Wita," ungkap Budiono, Widyaiswara sekaligus narasumber Wisatani sesi ke-66.
Kegiatan tersebut interaktif sekali. Tanya jawab diskusi terkait lahan rawa dijawab tuntas oleh dua narasumber, Budiono dan Aman Nurrahman Kahfi.
"Setidaknya ada 5 pertanyaan seputar teknik pengambilan sampel tanah dan penerapan Perangkat Uji Tanah Rawa (PUTR), dan di sela-sela acara partisipan dihibur dengan doorprize baik buku maupun vocher pulsa," imbuh Budiono.
Kepala BBPP Binuang, Dr Ir Yulia Asni Kurniawati M.Si menambahkan, tentunya upaya-upaya ini dapat sinergis dan memperkuat jejaring pangan nasional untuk memantapkan kedaulatan pangan nasional.
"Bahkan diharapkan dapat ekspor mendukung program nasional Gerakan Ekspor meningkat 300 persen," papar Yulia.[rilis]
Tags
Ekbis