PROGRAM Rural Empowerment Agricultural and Development Scalling Up Initiative (READSI) Kementan terbukti mampu menjangkau seluruh elemen masyarakat, terutama mereka yang berada di bawah garis kemiskinan.
Program ini juga bertujuan agar petani mampu berdikari, dan tidak tergantung pada bantuan pemerintah.
Atas dasar itu, READSI - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang menyelenggarakan pelatihan.
Pelatihan mengambil tema “Menumbuhkan Usaha Bersama Berbasis Korporasi Bagi Penyuluh Pertanian” telah dilaksanakan pada tanggal 5 hingga 7 Juli 2021 lalu. Edukasi pertanian ini diikuti 30 Penyuluh Pertanian dan Fasilitator Desa di wilayah kerja READSI.
Terbukti, setelah pelaksanaan pelatihan, Irta Purnama Sari SP yang merupakan Penyuluh Pertanian sekaligus Purna Widya (Alumni Pelatihan) saat diwawancarai (31/7/2021) mengatakan, pihaknya telah mensosialisasikan apa yang telah dipelajari selama pelatihan kepada petani binaan kami di desa pandangan Kecamatan Gadung, Kabupaten Buol.
“Petani di sini mulai mandiri, dengan memanfaatkan Alsintan tidak bergantung pada bantuan pemerintah berkat program READSI," lanjut Irta.
Kepala BBPP Binuang, Dr Ir Yulia Asni Kurniawati M.Si dalam kesempatannya menyampaikan, setelah mengikuti pelatihan E-Learning, peserta diharapkan mampu mengaplikasikan ilmu di lapangan.
"Tentunya juga dapat meningkatkan kerjasama antar Gabungan Kelompok Tani melalui pendekatan bisnis secara korporasi," terangnya.
Kepala Pusat pelatihan Pertanian (Puslatan) Kementerian Pertanian, Dr Ir Lely Nuryati M.Sc menyampaikan, pertanian saat ini menjadi tulang punggung dalam perekonomian nasional.
"Hal ini terbukti, saat ini hanya pertanian yang memiliki pertumbuhan positif dibandingkan sektor lainnya,” ucapnya.
Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi menerangkan, READSI Kementan memberi impact positif terhadap produktivitas dan kesejahteraan petani terutama pada zonasi implementasinya.
"Petani mandiri, maju, dan sejahtera akan tercapai dengan dukungan seluruh elemen pertanian. Sebab, pertanian harus terus berkontribusi besar kepada negara," jelasnya.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan, masalah kemiskinan di daerah bisa ditekan melalui program READSI. Program ini sangat efektif berkolaborasi bersama program lokal.
"Ini efektif menaikkan produktivitas dan beragam produk turunan. Muaranya tentu kesejahteraan dan serapan tenaga kerja potensial," ungkap SYL.[rilis]
Tags
Ekbis