PARINGIN - Persoalan dana CSR perusahaan PT Adaro dengan Pemkab Balangan sebelumnya sempat terjadi permasalahan, di mana Pemkab Balangan melalui Pj Sekda menyatakan keluar dari tim CSR.
Menyikapi hal tersebut, Bupati Balangan H Abdul Hadi buka suara, saat dikonfirmasi. Ia mengatakan, seminggu setelah persoalan tersebut komunikasi dengan pihak perusahaan kembali dilanjutkan untuk membahas persoalan CSR tersebut.
Bupati Abdul Hadi merencanakan Senin nanti akan ke Jakarta untuk melanjutkan komunikasi dengan petinggi Adaro di Jakarta guna membahas soal kelanjutan CSR.
Selain itu, Ia juga berencana akan mengomunikasikan tentang rencana pembangunan Sport Center ke Kemenpora.
"Harapan kami dana CSR dapat membantu dam menupang pembangunan di Kabupaten Balangan, meski diketahui nilainya berkurang dari tahun kemarin," ujarnya.
Di antara program yang disusun, yaitu keberadaan Desa Liyu yang diharapkan menjadi binaan CSR Adaro guna mengembangkan wisata di desa setempat. Kemudian juga meminta agar CSR berpartisipasi dalam pembangunan anak yatim.
"Semuanya murni untuk pembangunan daerah, tidak ada untuk kepentingan apapun," tegas Bupati.
Ia juga mengungkapkan, dana CSR pada tahun ini nilainya mengalami penurunan dari yang sebelumnya Rp12,5 miliar menjadi Rp11,5 miliar.
Meski demikian, harapannya dana CSR dapat banyak membantu daerah, karena seyogyanya dana CSR dikeluarkan untuk masyarakat terutama yang berada disekitar tambang. Di samping itu juga untuk kegiatan program yang telah disusun oleh Pemkab Balangan salah satunya Istana Anak Yatim.
Jika Istana Anak Yatim ini terealisasi, maka menjadi yang kedua di Kalimantan Selatan setelah Tanah Bumbu.
"Saya yakin Adaro nantinya akan bangga jika dana CSR juga diperuntukkan untuk pembangunan Istana Anak Yatim di Balangan," pungkasnya.[martino]
Tags
Humaniora