Angkat Kesejahteraan Petani Jagung, BBPP Binuang Latih Kemitraan Usaha

Angkat Kesejahteraan Petani Jagung, BBPP Binuang Latih Kemitraan Usaha

SATU di antara permasalahan petani dalam melaksanakan usaha taninya, adalah pemasaran hasil. Ada beberapa faktor penyebab dalam melakukan pemasaran hasil, terutama pemasaran hasil untuk dapat menembus perusahaan besar yang memerlukan produk yang dihasilkan para petani.

Seperti halnya para petani di Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan yang banyak mengusahakan komoditas jagung pakan. Hal ini berkenaan dengan adanya perusahaan pakan ternak PT. Japfa Comfeed yang berada di wilayah tersebut.

Tentunya perusahaan ini banyak memerlukan pasokan jagung dari produsen jagung dalam hal ini adalah para petani jagung. Namun faktanya, para petani selaku produsen jagung tidak mudah melakukan pemasaran seperti yang diharapkannya.

Berkenaan hal tersebut, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang memandang hal ini menjadi salah satu topik yang perlu diangkat dalam pelatihan.

Pelatihan kali ini dengan tema "Kemitraan Usaha Jagung" dilaksanakan di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Tanah Laut. 

Dalam pelatihan ini peserta dilatih mengenai; Membangun Kerjasama Kemitraan antar Kelembagaan Petani; Membangun Kerjasama dengan off taker; Membangun Negosiasi dan Memanfaatkan fasilitas Kridiit Usaha Rakyat (KUR) dan Asuransi Petani.

Salah satu narasumber, yaitu Yusuf Rijayanto selaku Widyaiswara BBPP Binuang menekankan untuk melakukan kemitraan usaha adalah antara Kelompok Tani (Poktan) atau Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dengan Perusahaan Mitra.

Karena, menurutnya melalui Poktan atau Gapoktan kuantitas produk yang ditawarkan lebih besar dan posisi tawar akan relatif lebih kuat. Selain itu, menjalin hubungan kemitraan merupakan salah satu fungsi dari Poktan. 

Untuk itu, Yusuf selalu mengingatkan agar Poktan atau Gapoktan yang mereka miliki harus menjadi kuat dan mandiri yang dapat memecahkan masalah anggotanya diantaranya adalah permodalan, kebutuhan sarana produksi dan pemasaran yang dapat dilakukan melalui kemitraan usaha. 

Melalui materi-materi pelatihan yang dikemas melalui metode diskusi, simulasi dan permainan-permainan diharapkan para peserta pelatihan dapat menyadari, memahami pentingnya kemitraan dan tentunya diharapkan dapat menjalin kemitraan usahanya.

Dalam pelatihan ini direncanakan dihadirkan narasumber dari pihak perusahaan mitra, yaitu pihak perbankan yaitu BNI Cabang Tanah Laut-Pelaihari, PT. Pertani dan PT. Japfa Comfeed.    

Menurut Ir Basri selaku Kepala Bidang Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, pelatihan ini sangat diharapkan oleh petani, karena selama ini sering kali para petani meminta bantuan fasilitas dari pemerintah melalui dinas. 

Dengan menjalin kemitraan dengan pihak perusahaan mitra, diharapkan para petani melalui Poktan atau Gapoktan mereka dapat mandiri. 

Melalui Pelatihan Kemitraan Usaha ini diharapkan dapat meningkatkan kekuatan dan kemandirian Poktan dan Gapoktan yang selanjutnya dapat meningkatkan kesejahteraan para petani.[rilis]


Lebih baru Lebih lama