BANJARMASIN - Setelah setahun lebih terdampak pandemi Covid-19, akhirnya sektor perekonomian mulai membaik. Berbagai program penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi di Kalimantan Selatan terus digenjot.
Perekonomian Kalsel diharapkan tumbuh positif, meskipun terdapat sektor penopang ekonomi yang belum pulih akibat pandemi.
Bank Indonesia pada Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Selatan yang diterbitkan pada Februari 2021, memaparkan bahwa pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan (Kalsel) pada triwulan IV 2020 menunjukan tren perbaikan, meskipun masih terkontraksi.
Ekonomi pada triwulan IV terkontraksi 2,94% (yoy), membaik dari kontraksi 4,93% (yoy) pada triwulan sebelumnya.
Perekonomian Kalsel diperkirakan akan terus membaik secara bertahap dan tumbuh meningkat sampai akhir tahun 2021, didukung membaiknya kinerja ekspor dan permintaan domestik.
Berbagai upaya pemulihan ekonomi Kalsel juga berdampak pada Bank Kalsel yang tetap bertumbuh secara stabil dan berhasil menjaga stabilitas kinerja. Berbagai catatan performa Bank Kalsel seperti pertumbuhan Aset, Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Laba menampilkan hasil yang positif.
Meski kondisi perekonomian Kalsel masih mengalami kontraksi, namun Bank Kalsel berhasil mencatatkan pertumbuhan yang baik hingga Triwulan I tahun 2021.
Pandemi Covid-19 justru memacu Bank Kalsel untuk meningkatkan pelayanan dan kinerja agar dapat bertahan bahkan tumbuh.
Pencapaian kinerja sendiri dapat diukur dari beberapa aspek, jika dilihat dari sisi Aset per Maret 2021 mencatatkan kenaikan 12,41% atau Rp16,04 Triliun dibandingkan sebelumnya Rp14,27 Triliun (yoy), di mana pencapaian target terhadap RBB Maret sebesar 102,42%.
Dari sisi Laba juga kian meningkat 45,85% atau senilai Rp121,49 Miliar jika dibandingkan sebelumnya Rp83,30 Miliar (yoy), dimana pencapaian target terhadap RBB Maret sebesar 158,70%.
Selanjutnya, dari sisi DPK tumbuh 15,33% atau mencapai Rp. 13,23 Triliun jika dibandingkan sebelumnya Rp11,47 Triliun, dimana pencapaian target terhadap RBB Maret sebesar 106,49%.
Plt. Direktur Utama Bank Kalsel, IGK Prasetya menuturkan bahwa capaian kinerja yang positif ini merupakan hasil kerja keras semua pihak di Bank Kalsel secara kolektif.
“Alhamdulillah meski saat ini perekonomian kita masih mengalami resesi namun Bank Kalsel berhasil mencatatkan laba Rp121 miliar. Performa positif ini dapat kita lakukan berkat kerja sama yang baik antara jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan. Capaian ini merupakan bentuk kontribusi nyata Bank Kalsel di masa sulit seperti masa Pandemi Covid-19,” tutur Prasetya, Selasa (20/4/2021).
Direktur Operasional Bank Kalsel, Ahmad Fatrya Putra menambahkan, kinerja yang telah dicapai ini salah satunya juga ditunjang oleh efisiensi biaya, yaitu melakukan efisiensi pada pos-pos yang dapat dikondisikan berdasarkan skala prioritas.
“Bank ini sudah diterapkan bekerja dengan sistem yang harus dipatuhi dengan konsisten. Bukan bergantung pada individu, melainkan dengan sistem dan kerja kolektif yang solid. Kami akan terus berupaya untuk senantiasa memberikan layanan dan kinerja terbaik bagi nasabah setia dan masyarakat, sesuai dengan tagline kami, Setia Melayani, Melaju Bersama,” ungkap Fatrya.
Sementara itu, Komisaris Utama Bank Kalsel, Ary Bastari mengingatkan agar capaian kinerja ini dapat disyukuri bersama dan jangan membuat kita terjebak dalam euphoria.
“Prestasi ini jangan membuat Direksi dan jajarannya lupa diri tetapi harus disyukuri bersama, sehingga kita tidak terjebak dengan euphoria sesaat. Yang terpenting adalah bagaimana menjaga amanah para stakeholder dengan baik, sehingga keberhasilan ini menjadi motivasi bagi kita untuk mencapai performa yang lebih baik,” tutur Ary.[advertorial]
Tags
bank kalsel