JAMUR sebagai salah satu jenis pangan yang sudah dikenal oleh masyarakat sejak jaman dahulu. Dari sekian banyak jamur yang kita kenal, jamur tiram merupakan yang popular di kalangan masyarakat.
Hal ini mendorong para pelaku usaha untuk berkecimpung di dunia bisnis jamur tiram, karena hingga saat ini permintaan jamur tiram belum sepenuhnya memenuhi permintaan pasar.
Terlebih lagi bila ada permintaan dari luar daerah, para petani jamur masih kesulitan memenuhi permintaan yang begitu tinggi. Kondisi ini tentu saja membuka peluang yang begitu luas bagi yang berminat melakukan usaha budidaya jamur tiram.
Berdasar dari hal tersebut, Balai Besar Pertanian (BBPP) Binuang menggelar pelatihan teknis budidaya jamur tiram di BPP Kalampangan.
Peserta yang mengikuti pelatihan ini sebanyak 30 peserta yang terdiri dari petani yang sudah berkecimpung dalam budidaya jamur tiram dan petani pemula yang berminat untuk membudidayakan jamur tiram. Pelatihan ini berlangsung selama 3 hari dari 27 hingga 29 April 2021.
Pelatihan ini dibuka Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palangka Raya, Ir Suwito, didampingi oleh Koordinator Penyuluh Pertanian Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palangkaraya Theresia Catharina SP, Widyaiswara BBPP Binuang, Intan Kurnianingrum SP M.T.P, serta Kepala BPP Kalampangan Sunainah S.Pt.
Dalam arahannya, Ir Suwito menyampaikan, di Kota Palangka Raya, daerah Kalampangan merupakan sentra hortikultura, khususnya sayuran hijau.
Menurutnya, dukungan dari sektor pertanian di kota Palangka Raya masih tergolong rendah karena memang merupakan kawasan perkotaan, sehingga kebanyakan penghasilan didapat dari sektor jasa.
Adanya pelatihan ini disambut baik dan merupakan kesempatan yang berharga karena baru kali ini mendapatkan pelatihan tentang teknis budidaya jamur.
"Kegiatan ini merupakan wujud untuk memfasilitasi petani yang sudah berkecimpung dalam budidaya jamur tiram maupun petani pemula," jelasnya.
Materi dalam pelatihan ini meliputi pembuatan media tanam jamur, pembibitan dan penanaman, pemeliharaan, serta panen dan pasca panen.
Fasilitator dari BBPP Binuang, Intan Kurnianingrum SP M.T.P menyampaikan bahwa pada pelatihan ini tidak hanya teori saja yang diberikan namun juga praktik lapang yang diselenggarakan pada hari kedua, tanggal 28 April 2021.
Tujuannya agar para petani dapat merasakan terjun langsung dalam budidaya jamur tiram. Budidaya jamur tiram ini memang berbeda dengan budidaya tanaman yang lain. Pada budidaya jamur tiram ini diperlukan perhatian ekstra dari pra tanam sampai dengan panen.
Kegiatan praktik lapang dilaksanakan di Kelompok Tani (Poktan) Tani Makmur yang diketuai M Khairi. Beliau sebagai praktisi jamur tiram memberikan kiat-kiat dan trik untuk budidaya jamur.
Kegiatan yang dilakukan praktik lapang ini merupakan wujud dari implementasi teori-teori yang telah diberikan sebelumnya sehingga para peserta dapat secara nyata melakukan kegiatan budidaya jamur tiram.
Beliau juga memberikan motivasi, budidaya jamur tiram ini merupakan salah satu hal yang sangat menjanjikan apalagi di Kota Palangkaraya yang masih sangat minim petani jamur tiram. Padahal permintaan jamur tiram begitu banyak.
Beliau berpesan agar tetap optimis dalam melakukan sesuatu kegiatan janganlah takut mengambil risiko.
Pelatihan teknis budidaya jamur tiram ini ditutup pada 29 April 2021. Para peserta pelatihan mengaku sangat puas atas dilaksanakan pelatihan ini dan berharap akan ada pelatihan lanjutan.[rilis]
Tags
Ekbis