SATU per satu pencapaian kinerja berhasil dibukukan Bank Kalsel di tahun 2020. Selanjutnya, manajemen kembali fokus pada rencana bisnis tahun 2021.
Bahkan meski dipengaruhi keadaan ekonomi tak menentu di tengah pandemi Covid-19, kinerja keuangan Bank Kalsel tahun 2020 tetap bertumbuh positif.
Dari sisi aset, di tahun 2019 lalu Bank Kalsel membukukan Rp13,95 triliun. Kemudian di tahun 2020 ini naik menjadi Rp14,85 triliun.
Jika dipersentasekan ada kenaikan hingga mencapai 6,43% per Desember 2020. Nilai ini lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan Aset seluruh BPD se-Indonesia BUKU II yang hanya bertumbuh di 3,02%.
Khusus untuk Kantor Cabang Jakarta, Aset tumbuh sebesar 4,06% di mana posisi tahun 2019 adalah Rp2,03 Triliun, naik sebesar Rp82,48 Miliar sehingga menjadi Rp2,11 di posisi akhir tahun 2020.
Kemudian dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK) kinerja pertumbuhannya juga mengalami kenaikan hingga 9,57% dari tahun 2019. Jika tahun 2019 lalu DPK hanya mencapai Rp10,97 triliun, maka di tahun 2020 naik menjadi Rp12,02 triliun.
Sedangkan untuk Kantor Cabang Jakarta, di tahun 2020 berhasil mencatatkan nilai sebesar Rp1,91 triliun, naik sebesar Rp522,78 miliar dari posisi tahun 2019 sebesar Rp1,39 triliun, atau tumbuh 37,53%.
Untuk Kredit dan Pembiayaan pada tahun 2020 naik menjadi Rp11,19 triliun, di mana di tahun 2019 lalu capaiannya sebesar Rp10,45 Triliun. Artinya ada kenaikan sebesar 7,13%.
Dari pencapaian tersebut, Kredit Produktif yang meliputi Kredit Modal Kerja dan Kredit Investasi menyumbang sekitar 46,22%.
Ini tentunya sudah sangat baik seiring dengan komitmen Bank Kalsel yang ingin menggeliatkan sektor ekonomi produktif di Banua, di mana pada tahun 2020 membukukan Rp5,17 triliun naik 3,82% dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp4,98 triliun.