Tuti (45) warga Desa Pendowo, Kecamatan Bodeh, Pemalang, Jawa Tengah. Ia telah lima tahun bekerja di Malaysia. Sejak dua bulan terakhir, Tuti tak bisa lagi dihubungi. | Foto: Junaedi.
MITO tak bisa lagi menyembunyikan perasaannya. Ia kehilangan kontak dengan Tuti (45) istrinya, yang menjadi buruh migran di Malaysia.
"Anak kami tiga. Sekolah semua. Yang paling kecil mau sunat, menunggu ibunya pulang", ungkapnya, kepada grapena.com, kemarin.
Sudah lima tahun Tuti meninggalkan suami dan anak-anaknya di Desa Pendowo, Kecamatan Bodeh, Pemalang, Jawa Tengah. Ia berangkat ke Malaysia melalui jasa seorang perantara.
Dulu, ketika masih bisa dihubungi, Tuti mengaku berada di Tanah Merah, Kelantan. Ia bekerja di sektor informal.
Menurut Mito, selama di Malaysia isterinya telah beberapa kali ganti majikan. Dua tahun terakhir, Tuti bekerja untuk seorang warga keturunan India.
Namun sang majikan tak pernah memberikan alamat lengkap. Mito hanya bisa menghubungi Tuti melalui telepon seluler majikannya.
"Saya telepon sekitar dua bulan lalu. Tapi majikannya bilang, isteri saya kabur", lanjut Mito.
Sesudah itu, komunikasi dengan Tuti benar-benar terputus. Samasekali ia tak tahu di mana isterinya sekarang.
Pihak yang menjadi penyalur atau perantara keberangkatan Tuti, juga tak bisa memberikan jawaban.
Mito tak bisa baca tulis. Ia tidak memiliki cukup pengetahuan, perihal risiko menjadi tenaga kerja ilegal di negeri orang.
Kini, ia hanya bisa memohon, pihak berwenang dapat menemukan dan membantu kepulangan isterinya ke Pemalang.
"Semoga juga ada warga Indonesia di sana yang tahu di mana Tuti. Semoga ada yang melihatnya", ujar Mito, penuh harap.[junaedi]
Tags
Peristiwa