BANJARMASIN - Hampir setahun sudah sejak diumumkannya virus Corona
(Covid-19) menjadi pandemi global oleh Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom secara resmi pada 11 Maret 2020 silam, di mana adanya kasus penularan yang menjangkiti lebih dari 118 ribu orang di lebih 110 negara.
Indonesia pun menjadi salah satu negara yang mengalami penurunan ekonomi drastis. Sempat optimis kondisi perekonomian Indonesia tahun 2020 akan tumbuh hingga 5,3%, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan tahun 2019 sebesar 5,02%, namun seiring kondisi pandemi yang bergulir, menjadikan kondisi perekonomian Indonesia tahun 2020 minus 2,07% (yoy).
Namun demikian, Menteri Keuangan, Sri Mulyani, optimis di tahun 2021 ini perekonomian Indonesia akan terus bertumbuh di setiap waktunya. Hal yang turut memberikan masukan atas optimisme tersebut adalah dengan adanya program vaksinasi yang saat ini telah diterapkan oleh Pemerintah.
Sebagaimana yang kita ketahui, program vaksinasi mulai dilakukan dengan ditandai oleh penyuntikan vaksin kepada Presiden Joko Widodo pada tanggal 13 Januari 2021. Selanjutnya, vaksinasi dilakukan secara bertahap.
Pertama, vaksinasi dilakukan kepada Tenaga Kesehatan, Asisten Tenaga Kesehatan, Tenaga Penunjang Kesehatan dan Mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan profesi Kedokteran yang bekerja pada fasilitas kesehatan.
Kedua, vaksinasi peruntukkan kepada Petugas Publik dan Lansia. Ketiga, kepada kelompok masyarakat yang rentan dari aspek geospasial, sosial dan ekonomi. Sedangkan Keempat, kepada masyarakat dan pelaku perekonomian lainnya.
Atas informasi dari Tim Komunikasi Komite Penanganan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional, perkembangan pasien sembuh per 1 Maret 2021, jumlahnya sudah melebihi angka 1,1 juta orang atau angka tepatnya bertambah menjadi 1.151.915 orang dengan persentasenya di angka 85,9%.
Angka kesembuhan kumulatif ini meningkat dengan adanya penambahan pasien sembuh harian sebanyak 9.212 orang. Lalu, pada perkembangan penerima vaksin di Indonesia per hari ini jumlahnya meningkat menjadi 1.720.523 orang.
Peningkatan ini dengan adanya tambahan penerima vaksin harian sebanyak 28.799 orang. Dari jumlah penerima total vaksin, angka sasaran vaksinasi Tenaga Kesehatan sebanyak 1.468.764 orang, sementara untuk total keseluruhan sasaran vaksinasi Covid-19, berjumlah 181.554.465 orang.
Hal ini mengindikasikan bahwa Pemerintah telah melakukan langkah efektif dalam upaya menanggulangi masyarakat yang terdampak Covid-19.
Di Kalimantan Selatan sendiri, per tanggal 1 Maret 2021, jumlah pasien sembuh dilaporkan sebanyak 115 orang, sehingga secara kumulatif pasien sembuh menjadi 19.474 orang atau 88,35%. Sedangkan untuk vaksinasi, sesuai informasi dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan, khusus untuk Kalsel memperoleh 69.400 dosis vaksin yang akan didistribusikan kepada Tenaga Kesehatan, Pelayanan Publik (Kepolisian, TNI, ASN, Wartawan hingga Tokoh Masyarakat), Lansia, dan masyarakat luas.
Program vaksinasi tersebut tentunya menghadirkan angin segar di tengah kondisi pandemi yang tidak menentu. Optimisme terhadap percepatan pemulihan perekonomian memberikan asa dalam upaya menggulirkan roda bisnis ke arah yang lebih optimal.
Adaptasi terhadap kondisi yang telah dijalani pada tahun 2020 lalu, kini menjadi bekal untuk melakukan optimalisasi dalam mendukung peningkatan kinerja perusahaan. Tak terkecuali Bank Kalsel, program vaksinasi tersebut turut berdampak terhadap keyakinan untuk menghadirkan kinerja terbaik di tahun 2021 ini.
Salah satu hal yang menjadi sorotan khusus adalah dalam komitmen memberikan rasa aman dan nyaman untuk bertransaksi di Bank Kalsel.
Agus Syabarrudin, Direktur Utama Bank Kalsel menyampaikan, sebagai entitas bisnis daerah dengan visi "Menjadi Bank yang Kuat, Kompetitif, dan Berkontribusi untuk mendorong pembangunan ekonomi nasional", Bank Kalsel berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah khususnya, maupun kepada seluruh lapisan masyarakat pada umumnya, meskipun kondisi pandemi global Covid-19 saat ini.
"Kami berkomitmen untuk selalu memberikan layanan terbaik kepada nasabah khususnya maupun seluruh lapisan masyarakat. Kami akan memastikan bahwa jaringan kantor Bank Kalsel merupakan lokasi yang aman dan nyaman untuk dikunjungi dalam hal kebutuhan untuk memperoleh layanan perbankan" terang Agus.
Bank Kalsel juga berkomitmen dalam menjaga kesehatan dan keselamatan nasabah serta pegawai Bank Kalsel. Atas hal tersebut, akan dilakukan pengecekan suhu tubuh, menyediakan hand sanitizer, maupun hand washer untuk setiap orang yang memasuki Kantor Bank Kalsel.
Selain itu, proses layanan yang diberikan juga dengan mengikuti protokol Covid-19, di mana diterapkan aturan physical distancing saat menunggu antrian, penggunaan dinding pembatas di area layanan, menggunakan sarung tangan dan face shield saat melakukan pelayanan kepada nasabah. Bank Kalsel juga memberlakukan penyemprotan disinfektan setiap harinya di seluruh area kerja.
Menurutnya, dalam lingkup internal, Bank Kalsel membentuk Satuan Tugas yang dinamai Siaga Corona Center (SCC) yang berperan dalam mengkoordinasikan langkah-langkah penanggulangan Covid-19 di lingkungan Bank Kalsel. Bentuk kebijakan yang dilakukan antara lain memberlakukan budaya bersih dan hidup sehat, menerapkan social dan physical distancing serta pemberlakuan work from home (WFH), sterilisasi ruang kerja secara berkala dengan cairan desinfektan,
menerapkan layanan dengan menggunakan Alat Pelindung Diri, dan masih banyak kebijakan lainnya.
"Hal ini dilakukan semata-mata sebagai bentuk mitigasi Bank Kalsel terhadap kesehatan dan keamanan para pegawainya, sehingga dapat memberikan keamanan dan kenyamanan bertransaksi bagi nasabahnya,” jelas Agus.
Covid-19 dapat menyerang siapa saja, tanpa pandang bulu, tidak peduli jenis kelamin, usia, status sosial, agama maupun kepangkatan. Kesadaran tersebut ditunjukkan Bank Kalsel dengan secara disiplin menjaga protokol kesehatan untuk terlaksana dengan baik. Langkah tegap pun siap diambil dalam hal kemungkinan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
“Kami menyadari sepenuhnya bahwa upaya menjaga Protokol Kesehatan agar dapat berjalan baik, maka diperlukan kerjasama dari seluruh pihak. Menjaga kondisi tubuh agar tetap prima, mengonsumsi asupan yang bergizi, taat menjalankan social dan physical distancing, serta menerapkan pola hidup bersih, merupakan hal-hal yang harus dilakukan oleh seluruh insan Bank Kalsel. Tidak kalah penting adalah, melakukan pemeriksaan kondisi tubuh secara berkala. Dalam hal diperlukan, dapat melakukan SWAB Antigen ataupun SWAB PCR,” tegas Agus.
Atas upaya-upaya yang telah dilakukan tersebut, diimbau kepada seluruh nasabah untuk tidak merasa cemas dan khawatir melakukan transaksi keuangan di Jaringan Kantor Bank Kalsel.
Sebagai langkah preventif, para nasabah dapat mengoptimalkan layanan digital Bank Kalsel melalui aplikasi Mobile Banking dan T-Money, Cash Management System (CMS), maupun melalui jaringan Automatic Teller Machine (ATM) dan Automatic Deposit Machine (ADM).
“Segala bentuk ikhtiar sudah kita lakukan, selanjutnya mari kita sama-sama berdoa kepada Allah subhanahu wata'ala untuk selalu melimpahkan rahmat dan hidayah serta lindungan dan keselamatan kepada
kita semua dalam menghadapi pandemi ini, dan semoga mereka yang terpapar segera diberi kesembuhan,” pungkas Agus.[advertorial]
Tags
bank kalsel