Pesepeda melintasi sebuah areal yang tertutup daun-daun kering di Chiang Mai, Thailand, Februari 2021. | Foto: Miller.
PEMERINTAH Kota Chiang Mai, Thailand, tampaknya sudah kewalahan mengatasi kebiasaan (sebagian) warganya yang "hobi" membakar sampah. Melalui Badan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, pemerintah kota akhirnya memutuskan untuk membeli daun-daun kering dari warganya.
Harian The Nation Thailand menulis, kebiasaan membakar sampah telah mengakibatkan tingginya angka gangguan pernapasan di Chiang Mai. Udara di kota ini sering berselimut asap.
Pemerintah setempat berharap, kebijakan membeli dedaunan kering dari warga akan mengurangi kebiasaan mereka membakar sampah. Selain, untuk mencegah terjadinya kebakaran lahan dan hutan di wilayah tersebut.
Tak dijelaskan, bakal diapakan daun-daun kering itu nantinya.
Menurut catatan pemerintah, asap dari sampah yang dibakar turut berkontribusi pada tingkat polusi 2,5 PM (particullate matter) setiap tahunnya, terutama di sepanjang wilayah utara Chiang Mai.
Puncaknya, bulan ini Chiang Mai menjadi wilayah dengan tingkat polusi udara tertinggi (terburuk) di dunia. Kualitas udara di kota ini, sejak beberapa hari terakhir, berturut-turut menunjukkan angka 195 USAQI.
(USAQI adalah indeks kualitas udara yang ditetapkan oleh US EPA, Dewan Perlindungan Lingkungan Hidup Amerika Serikat.)
Pembelian daun-daun kering ini telah dimulai pada 15 Maret 2021, dan dilakukan di 34 desa di Chiang Mai. Sepekan kemudian, yakni pada Rabu (24/3/2021), pemerintah berhasil mengumpulkan sebanyak 16,69 ton daun kering, dari target sekitar 50 ton.[sahrudin]
Tags
Humaniora