BANJARMASIN - Ribuan kilogram beras dan ratusan dus mie instan didistribusikan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kalimantan Selatan untuk masyarakat dan wartawan yang terdampak banjir.
Bantuan diserahkan langsung Ketua PWI Kalsel, Zainal Helmie bersama pengurus serta dibantu relawan dari Mapala Uniska Banjarmasin ke wilayah terdampak banjir di Kabupaten Barito Kuala (Batola) dan Kabupaten Banjar.
Pun juga diserahkan di sekretariat PWI yang beralamat Jalan Pangeran Hidayatullah, Banjarmasin Timur, Senin (25/1/2021).
Zainal Helmie mengatakan, bantuan sembako ini berasal dari donasi PWI Kalimantan Tengah (Kalteng) berupa 1,4 ton beras terdiri 280 bungkus isi 5 kilogram, 14 dus mie instan juga puluhan dus air mineral dan snack.
"Bantuan ini sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian sesama saudara satu pulau, Kalimantan," katanya.
Ia menambahkan, selain sembako pihaknya juga menyediakan beberapa jenis obat-obatan seperti obat diare, gatal-gatal dan salep.
Adapun titik lokasi yang menjadi target pendistribusian di antaranya Desa Tabing Rimbah Kecamatan Jejangkit Ray 7, Desa Sampurna, dan Pondok Pesantren Nushatul Muttaqin di Kabupaten Batola.
Untuk di Kabupaten Banjar, kita serahkan ke Desa Sungai Lingi, Sungai Bakung, Sungai Rangas dan Desa Tajau Landung.
Untuk menyerahkan bantuan itu, sambung Helmie, pihaknya harus menembus genangan air yang masih cukup tinggi. Bahkan untuk kawasan Kabupaten Banjar sampai harus menggunakan perahu bermesin.
"Kita benar-benar ingin menyerahkan bantuan ini langsung ke titik-titik yang minim terjamah bantuan," jelasnya.
Ke depan pihaknya juga berencana mendatangi rumah sejumlah wartawan yang terdampak parah banjir besar ini.
Ia berharap bantuan ini dapat bermanfaat dan meringankan beban masyarakat.
"Kami pun mengucapkan terima kasih untuk PWI Kalteng yang sudah membantu masyarakat Kalimantan Selatan," ujarnya.
Sementara itu, salah satu warga Desa Sampurna, Amang Sakar mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diantar langsung ke wilayahnya. Karena sejauh ini, Ia dan 37 kepala keluarga yang lain jarang sekali mendapat bantuan.
"Posisi desa kami ini di dalam, jadi jarang sekali dapat bantuan. Terima kasih PWI sudah mau berbasah-basah mendatangi langsung kami kesini," pungkasnya.[toso]
Tags
Humaniora