PONTIANAK - Prostitusi online di Pontianak, Kalimantan Barat tampak semakin mengkhawatirkan. Diprediksi ada ratusan anak terlibat dalam bisnis prostitusi online, bahkan 60 anak sudah dibooking untuk puncak pergantian malam Tahun Baru.
Eka Nurhayati Ishak, Ketua Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Kalimantan Barat, Selasa (22/12/2020) mengatakan, mereka yang menjalankan prostitusi online ada yang melalui mucikari dan ada juga yang main sendiri.
Menurutnya, pelaku memiliki berbagai motif berbeda. Ada yang karena ikut gaya hidup, ada yang ditawarkan dari temannya, dan ada juga karena kebutuhan ekonomi.
"Mereka yang alasan kebutuhan ekonomi pada umumnya berasal dari keluarga tidak mampu atau miskin, ada juga yang terhimpit membeli kuota data untuk belajar dan ingin punya handphone karena tidak punya uang," bebernya.
Ia menuturkan, KPPAD selama tahun 2020 ini mendata ada 500 anak. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Polresta Pontianak untuk mengungkap prostitusi anak di bawah umur dalam berbagai kasus.
KPPAD dan Polresta Pontianak dalam sepekan terakhir telah menggerebek beberapa hotel yang diduga menjadi lokasi sarangnya prostitusi online.
"Dari hasil penggerebekan, total ada 40 anak di bawah umur laki-laki dan perempuan telah diamankan, baik sebagai pelaku maupun pengguna jasa prostitusi online," pungkas Eka.[martin]
Tags
Peristiwa