BANJARBARU - SMK Pertanian Pembangunan Negeri Banjarbaru telah menyelesaikan Ujian Akhir Semester (UAS) ganjil bagi siswa Tahun Pelajaran (TP) 2020/2021, yang telah dilaksanakan sejak Kamis (8/11/2020) dan berakhir Selasa (8/12/2020).
Pelaksanaan UAS berbasis daring ini dilaksanakan, karena dalam kondisi pandemi Covid-19 yang masih melanda. Sehingga pada pelaksanaannya UAS ini dilakukan secara online melalui google form.
Jumlah peserta yang mengikuti UAS Daring merupakan seluruh siswa Kelas X, XI dan XII dari semua Program Keahlian, dengan jumlah total 260 siswa dengan mapel yang diujikan sejumlah 37 mata pelajaran yang telah dijadwalkan di setiap mata pelajarannya.
Siswa peserta ujian untuk melaksanakan ujian secara daring mendapatkan kuota internet guna menunjang pelaksanaan Ujian tersebut. Di mana setiap siswa mendapatkan kuota internet sebesar 10 GB, setiap bulannya dari salah satu provider.
Dijelaskan oleh salah satu panitia UAS Ganjil, Ali Usman, Selasa (15/12/2020), teknis pelaksanaan ujian kali ini guru mapel mengirimkan link soal dalam bentuk google form ke grup mapel dengan siswa masing-masing kelas, atau via wali kelas.
Kemudian, lanjutnya, siswa membuka link dan mengerjakan soal secara online dengan menggunakan gadget masing-masing.
“Setelah selesai, siswa bisa menekan tombol kirim, setelah semua jawaban terkumpul, guru mapel bisa memeriksa jawaban siswa dan mengecek jumlah siswa yang sudah mengumpulkan sebagai bukti kehadiran atau keikutsertaan dalam UAS Daring ini”, ujar Ali Usman.
Sekretaris UAS TP 2020/2021 ini juga memaparkan, UAS yang berbasis daring ke depannya bisa lebih baik lagi dalam persiapannya, khususnya dalam mengantisipasi kendala-kendala teknis.
"Seperti jaringan, pemahaman penggunaan platform dan non teknis seperti persiapan mental dan kondisi siswa dalam mengikuti UAS Daring," pungkas Ali Usman.
Untuk hasil UAS ganjil ini sekarang masih dalam tahap koreksi, yang nantinya akan diumumkan melalui wali kelas masing-masing, yang rencananya akan dibagikan raport pada tanggal 23 Desember 2020.
Pelaksanaan UAS ini sesuai arahan dari Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang mengajak seluruh insan pendidikan vokasi pertanian untuk beradaptasi dalam menghadapi Covid-19.
Munculnya virus ini mengubah sistem pendidikan yang tadinya harus tatap muka, kini harus melalui video conference.
"Covid-19 dan vokasi adalah bagian dari cerita baru dunia, di mana Covid-19 mengubah ke arah yang lebih digital. Kita mengurangi pertemuan fisik menjadi komitmen melalui digital," ujar Mentan Syahrul.
Ditambahkan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan, Dedi Nursyamsi, pendidikan vokasi pertanian ditujukan untuk membangun milenial pertanian Indonesia yang berkualitas.
"Segala inovasi yang diciptakan tenaga pendidik maupun kependidikan untuk menunjang proses pembelajaran di sekolah vokasi patut kita apresiasi,” imbuhnya.[willy]
Tags
Ekbis