KUALA KAPUAS - Program Food Estate yang ada di Kabupaten Pulang Pisau dan Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani, karena diproyeksikan menjadi lumbung pangan nasional.
Tentunya, dengan terbentuknya Korporasi Petani di kawasan Food Estate, juga diharapkan sangat berperan dalam mewujudkan target tersebut.
Vinna Fitriana ST MT dari Biro Perencanaan menjelaskan, Badan Usaha Milik Petani (BUMP) dibentuk dari beberapa Gapoktan. Gapoktan sendiri merupakan manajemen usaha tani kelembagaan petani yang sifatnya usaha skala kecil, monokultur, teknologi tradisional, dan bersifat on farm (hulu).
Sedangkan, lanjutnya, Kelembagaan Ekonomi Petani, yaitu BUMP dan korporasi yang sifat usaha pertanian skala besar berbasis klaster, multi komoditas, mekanisasi, modernisasi pertanian, dan sistem dan sistem digitalisasi, integrasi on farm dan off farm, manajemen korporasi dan professional.
Klaster 7 Kabupaten Kapuas terbentuk BUMP dengan nama Sanggau Lau yang terdiri dari Kecamatan Selat, Basarang, Kapuas Barat, dan Kecamatan Mantangai.
"BUMP Sanggau Lau, dalam mendukung Food Estate di Kabupaten Kapuas dengan cara menyiapkan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) sebaik mungkin," terangnya.
Kadiman, Ketua BUMP Sanggau Lau mengatakan, untuk memantapkan AD/ART yang sudah disusun oleh pengurus BUMP dengan bimbingan Tim Gugus Tugas Kabupaten Kapuas serta menyiapkan badan hukumnya akan konsultasi ke Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM Kabupaten Kapuas.
Untuk mengawali kegiatan BUMP Sanggau Lau dan memberikan contoh pada anggota yang lain, selesai mengikuti Pelatihan Tematik Berbasis Korporasi Mendukung Food Estate Angkatan LIX (Pengelolaan Permodalan KEP I) di BPP Kecamatan Selat sepakat, membayar simpanan pokok sebesar Rp100 ribu dan simpanan wajib Rp10 ribu per bulan yang dibayar selama lima kali.
Pada akhir pelatihan, peserta menyusun rencana implementasi kegitan yang dipandu Ir Sukadi MP selaku Widyaiswara Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang. Sebagian besar peserta pelatihan menyusun rencana kegiatan sosialisai mengenai keberadaan BUMP yang sudah dibentuk kepada anggota yang lain.
Peserta pelatihan sebagian besar adalah pengurus BUMP Sanggau Lau. Setelah pulang mereka mulai melakukan identifikasi sarana dan prasarana yang ada, jumlah kelompok tani dan anggotanya untuk melakukan sosialisasi keberadaan BUMP Sanggau Lau yang sudah dibentuk.[advertorial]
Tags
Ekbis