BANJARMASIN - Kekecewaan dilontarkan Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Selatan, HM Lutfi Saifuddin.
Ini lantaran ketidakhadiran Biro Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang dihadiri mitra kerja Biro Umum dan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) pada Senin 30 November 2020 lalu.
RDP sendiri terkait pembahasan keberadaan fasilitas dan prasarana asrama mahasiswa (pelajar) yang berada di luar Kalsel tersebar di kota-kota besar, seperti Yogyakarta, Semarang, Surabaya dan Jakarta
"Ya kami sangat kecewa seyogyanya Biro Kesra tidak berhadir karena ini penting terkait perhatian kita terhadap asrama mahasiswa, apakah ini bentuk kurang peduli," ujarnya kepada awak media, Rabu (2/12/2020).
Memang dalam dua bulan terakhir pihaknya berkunjung ke luar daerah guna meninjau sekaligus menyerap aspirasi dari adik-adik mahasiswa disana.
Terutama tentang keberadaan asrama yang mereka tempati agar bisa mendapat perhatian lebih terkhusus menyangkut kualitas bangunan yang sudah mulai termakan usia begitu juga sarana penunjang lainnya
"Kami ingin keinginan mereka diapresiasi pemangku kebijakan di banua, terlebih adik mahasiswa ini aset masa depan," bebernya.
Lutfi melanjutkan, dari hasil diskusi sebelumnya Komisi IV telah mengusulkan kepada Pemprov Kalsel guna membeli beberapa aset bangunan atau tanah yang refresentatif agar dapat dijadikan asrama.
Karena jika dijual kembali, justru akan semakin tinggi. Jadi tidak ada ruginya jika hal ini direalisasikan.
"Jika beli aset tidak ada ruginya toh bangunan dan tanah harganya setiap tahun terus meningkat," jelasnya.
Pihaknya juga berharap ke depannya agar kekurangan sarana dan fasilitas dapat dipenuhi. Dan juga menyediakan asrama putri, karena didapati masih belum tersedianya asrama putri.
Sebagaimana fakta, di Kota Semarang ada 300 mahasiswa perantauan, tetapi jumlahnya tidak sebanding dengan hanya tersedia 5 kamar saja.[fuad]
Tags
metro