SAMPIT - Kacang tanah merupakan komoditas pangan yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi. Ada banyak makanan olahan kacang tanah.
Selain buat bahan sayuran, kacang tanah juga banyak diolah menjadi camilan maupun produk selai untuk teman menyantap roti.
Lantaran banyak manfaatnya, permintaan kacang tanah tinggi di pasaran. Itu juga yang mendorong banyak petani tertarik mengembangkan komoditas ini. Apalagi budidayanya juga mudah.
Salah satu petani kacang tanah adalah Jefri Herlambang yang juga Ketua Kelompok Tani (Poktan) Bumi Indah di Kelurahan Ketapang, Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.
Di daerah Jefri ini memang banyak penghasil palawija jenis kacang-kacangan. Ia sendiri sudah menanam kacang tanah sejak lama.
Selain kacang tanah, Jefri menanam komoditas lain, seperti jagung manis, dan sayuran.
Jepri menanam kacang tanah di lahan seluas 2 Hektar.
"Kacang tanah bisa ditanam kapan saja dan dimana saja," katanya.
Bibit kacang tanah awalnya Ia peroleh dari Toko Saprodi setempat. Sekarang bibit produksi sendiri dari hasil panen. Kacang tanah yang dikembangkannya adalah varietas jenis kancil dengan masa panen 90 sampai 95 hari atau sekitar 3 bulan.
"Harga kacang jenis ini juga lebih stabil di pasaran," kata Jefri.
Umumnya, lanjut Jefri, setiap 1 hektare lahan bisa menghasilkan 2 ton kacang tanah. Dengan luas lahannya sekitar 2 hektare, sekali panen Ia bisa menghasilkan 4 hingga 4,5 ton kacang tanah.
PPL WKPP Ketapang, Yulin Herniawati mengatakan, banyak ragam yang ditanam seperti kacang tanah, serta jagung manis. Dan sayuran kali ini yang dipanen adalah kacang tanah.
Banyaknya hasil panen yang didapat membuat PPL WKPP Ketapang merasa bangga. Mereka dinilai memiliki semangat dan kemandirian yang sangat baik dalam bercocok tanam.
“Kami selaku PPL selalu mendorong dan mengimbau warga untuk selalu melakukan kegiatan pertanian, karena ini merupakan salah satu sektor yang penting di saat pandemi Covid-19 saat ini,” ucapnya.[advertorial]
Tags
Ekbis