BANJARBARU - Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMK-PP) Negeri Banjarbaru kedatangan tim dari NPMU Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) Kementerian Pertanian (Kementan) serta 4 orang Duta Petani Milenial (DPM), Rabu (21/10/2020).
Kedatangan mereka dalam rangka melakukan Motivasi dan Koordinasi Evaluasi Program Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP) dan Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS).
Bertempat di aula SMK-PP Negeri Banjarbaru, acara dibuka oleh Kepala Sekolah Budi Santoso. Usai pembukaan dilanjutkan pemaparan materi dari Pusdiktan yang diwakili Kepala Bidang Penyelenggaraan Pendidikan, Inneke Kusumawaty.
Pada kesempatan itu, Inneke menjelaskan program PWMP yang berkolaborasi dengan Program YESS.
"Dana PWMP itu bukan dana cuma-Cuma, tapi kami ingin program ini berlanjut terus, menjadi wirausaha. Kemudian nantinya merekrut tenaga kerja dan itu akan berlanjut menjadi besar, jadi nantinya kalian akan mendapatkan dana sekitar 30 jutaan," jelasnya.
Menurut Inneke, program ini diutamakan keberlanjutan. Mereka yang memang tidak siap jangan diberikan. Nanti yang siap akan diberikan dan dibimbing.
Sehingga, lanjutnya, nanti peserta PWMP YESS akan dibimbing oleh guru atau dosen masing-masing dalam pengembangan usahanya dan akan membangun dan mengembangkan usaha yang dijalankan oleh peserta PWMP YESS ini.
Acara yang diikuti perwakilan dari SMK-PP Negeri Banjarbaru, SMK-PP Negeri Pelaihari dan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) ini kemudian dilanjutkan materi motivasi dari Duta Petani Milenial Kementan yang merupakan petani-petani milenial yang sukses di Indonesia.
Duta Petani Milenial (DPM) di antaranya adalah Sandi Octa Susila dari Cianjur, Jawa Barat dan M Husni Thamrin asal Tanah Laut, Kalimantan Selatan.
Untuk peserta program PWMP YESS dari SMK-PP Negeri Banjarbaru diikuti sebanyak 35 kelompok, yang merupakan siswa SMK-PP Negeri Banjarbaru.
Perlu diketahui, program YESS merupakan program bagi generasi milenial, seperti dijelaskan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).
SYL mengatakan, saat ini generasi milenial adalah penentu kemajuan pembangunan pertanian di masa depan. Dan meyakini tongkat estafet pembangunan pertanian ada pada pundak generasi muda.
Menteri SYL mengatakan, program PWMP yang dihadirkan Kementan diharapkan bisa mencetak generasi milenial menjadi seorang petani atau mendirikan start up di bidang pertanian. Kaum milenial mulai sadar bahwa pertanian adalah tambang emas tanpa batas jangka panjang.
"Ke depannya, generasi muda pertanian bukanlah pekerja bidang pertanian, tetapi menjadi pelaku usaha pertanian," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menegaskan, sudah saatnya pertanian dikelola oleh generasi milenial yang menggunakan kreativitas dan inovasinya, sehingga pertanian ke depan menjadi pertanian modern yang tak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya tetapi juga berorientasi ekspor.
"Saat ini kita telah memiliki banyak petani milenial sekaligus enterpreneur di bidang pertanian,” tutur Dedi.
Program YESS dilaksanakan sebagai program pengembangan generasi muda dan regenerasi petani di perdesaan melalui fasilitasi dan bimbingan kepada generasi muda.
Proyek yang didanai oleh International Fund For Agricultural Development (IFAD) ini bertujuan untuk menghasilkan wirausahawan atau tenaga kerja yang profesional di sektor pertanian.[willy/Tim Humas SMK-PPN Banjarbaru]
Tags
Ekbis