BANJARMASIN - Cagar budaya religi maupun situs sejarah, kini tak luput dari buruan sejumlah bakal calon Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Tak terkecuali dengan Kubah Al-Habib Hamid bin Abbas Bahasyim atau dikenal dengan Kubah Habib Basirih.
Makam yang berlokasi di daerah Basirih, Kota Banjarmasin ini juga ramai dikunjungi beberapa calon kontestan Pilkada serentak 2020, termasuk yang akan bertarung di Pemilihan Walikota (Pilwali) Banjarmasin.
Menanggapi fenomena menjelang Pilkada ini, salah satu buyut Habib Basirih, H Abdul Muniem, Kamis (17/9/2020) menegaskan, kawasan Kubah Basirih ini netral dan tidak ikut dari pasangan calon (paslon) manapun atau siapapun.
"Jadi Kubah Basirih netral, tidak ikut paslon siapa pun," jelas Muniem kepada wartawan.
Mendekati perhelatan Pilkada ini, keluarga besar zuriyat Habib Basirih hanya ingin menegaskan jika kawasan cagar budaya dan wisata religi Kubah Basirih bebas dari kegiatan politik. Dengan kata lain, kawasan ini tidak diperkenankan untuk melakukan kegiatan selain ziarah.
"Kami zuriyat Habib Basirih, di lingkungan kubah Habib Basirih tidak diperkenankan melakukan kegiatan politik, ingin berziarah kami persilahkan," terangnya.
Ia menambahkan, keluarga zuriyat Kubah Basirih dengan segala kerendahan hati meminta kepada semua paslon, tim sukses calon untuk menjaga dan menghormati netralitas kawasan Kubah Habib Basirih dari kegiatan politik.
"Kami sudah bekerja sama dengan Bawaslu Kota Banjarmasin, memasang imbauan yang isinya meminta tidak menjadikan kawasan kubah Basirih yang di dalamnya ada tempat ibadah dan sekolah," katanya.
Ia juga mengimbau agar paslon tidak melakukan pengerahan massa dan pemasangan alat peraga kampanye di lingkungan wisata Kubah Basirih.
"Silahkan saja jika ada zuriyat atau keluarga yang mendukung salah satu calon, namun jangan membawa kegiatan politik di kawasan Kubah Basirih. Datu Basirih (Habib Hamid Bin Abbas Bahasyim) milik semua warga Banjarmasin," pungkasnya.[toso]
Tags
metro