BANJARMASIN - Komitmen Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) untuk mengimplementasikan peran tugas pers dalam tanggung jawab kebangsaan, tampak dengan dibentuknya Masyarakat dan Pers Pemantau Pemilu (Mappilu).
Mappilu PWI sendiri dimaksimalkan untuk memantau, mengedukasi, mensosialisasikan, plus mengadvokasi, agar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) bisa berjalan secara sehat dan berbudaya.
Sebagai langkah sosialisasi sebelum Pilkada berlangsung 9 Desember 2020 mendatang, Mappilu PWI menggelar berbagai kegiatan, satu di antaranya seminar yang digelar di Gedung PWI Kalimantan Selatan, Senin (14/9/2020).
Seminar yang dibuka langsung Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor ini dan dihadiri Ketua PWI Pusat, Atal S Depari ini mengusung tema "Peran Pers Mengawal Pemilu yang Bermartabat".
Materi tentang peran dan fungsi Mappilu PWI langsung disampaikan Ketua Mappilu PWI yang juga menjabat Wakil Sekjen PWI Pusat, Suprapto Sastro Atmaja.
Menurutnya, peran Mappilu PWI tentu tak kalah penting dengan lembaga pengawas Pemilu lainnya, dalam mewujudkan Pilkada yang sehat dan berbudaya.
"Mappilu PWI akan menjaga dan mengawal Pemilu yang sehat dan berbudaya sehingga tercipta masyarakat yang sejahtera, bermartabat, beretika, dan berketuhanan," terangnya.
Output produk pers, lanjutnya, adalah tulisan, gambar, foto atau karikatur yang taat pada Kode Etik Jurnalistik dan Undang-undang Pers.
"Kontrol atau pengawasan yang dilakukan Mappilu, outputnya laporan penyimpangan, atau pengaduan yang disampaikan kepada KPU, Bawaslu, atau pihak berwenang lainnya dan bisa juga diberitakan,” pungkasnya.[iqbal]
Tags
metro