BANJARMASIN - Sejajar dengan status bank devisa, kini tengah diupayakan manajemen bank kalsel. Predikat sebagai bank 'Sehat' setidaknya menjadi modal bagi bank bertagline "Setia Melayani, Melaju Bersama" ini untuk mewujudkannya.
“Saat ini kita terus bekerja keras untuk ke arah ini (bank devisi, red),” jelas Direktur Utama Bank Kalsel, Dr H Agus Syabarrudin kepada wartawan usai rapat bersama Komisi II DPRD Kalsel, Rabu (9/9/2020).
Selain memperkuat infrastruktur perbankan, saat ini manajemen Bank Kalsel juga melatih sejumlah tenaga Sumber Daya Manusia (SDM), khususnya yang bersentuhan dengan transaksi bisnis ekspor impor, valuta asing, termasuk upaya perkuatan modal inti hingga mencapai Rp3 triliun secara bertahap.
Bankir muda visioner yang cukup mapan meningkatkan peforma Bank Kalsel sejak Januari 2019 ini, bertekad agar Bank Kalsel yang merupakan Banknya Urang Banua ini benar-benar bisa merealisasikan visi-nya menjadi ”Agent of Depelovment”.
Menurut Agus, peluang ke arah itu sangat besar dan terbuka mengingat potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang mendukung.
Pun saat ditanya hilangnya potensi ekspor impor selama puluhan tahun lantaran digarap bank lain?, Agus malah balik bertanya.
“Usia Bank Kalsel sekarang sudah 56 tahun, proses ekspor sudah batubara mulai kapan?. Artinya kita ada ketertinggalan, nah itu akan kita kejar dalam kurun 18 bulan ke depan sesuai syarat harus meraih 3 kali PK-2," tegasnya.
Terkait upaya menuju bank devisa, Agus berharap dukungan penuh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Selatan, khususnya Komisi II yang membidangi ekonomi dan keuangan.
Sekretaris Komisi II DPRD Kalsel, Iqbal Yudianoor mengapresiasi positif terobosan dan langkah inovatif jajaran manajemen Bank Kalsel, yang akan terus mengembangkan usahanya.
Komisi II, lanjut Iqbal, selaku mitra kerja seluruh BUMD, siap mendukung, khususnya Bank Kalsel yang kini ingin mewujudkan menjadi bank devisa.
“Kami siap mendukung unuk mewujudkanya,” terang Iqbal.
Selain dapat memperluas cakupan bisnis yang tak terbatas seperti melayani kebutuhan transaksi berskala ekspor impor, potensi kinerja bank devisa juga memudahkan para investor untuk memilih jenis mata uang yang akan digunakan.
Karena itu, sebagai bank 'Sehat’ dengan Peringkat Komposit 2 (PK-2) Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tepat jika Bank Kalsel akan terus berupaya untuk dapat sejajar dengan bank lainya dengan status bank devisa.[advertorial]
Tags
bank kalsel