AMUNTAI - Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) merupakan salah satu kegiatan yang diunggulkan dan dianggap solutif dalam rangka pengelolaan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), terutama pada komoditas pertanian.
Kegiatan lapangan tersebut digelar dari April hingga September 2020 di Kelompok Tani (Poktan) Handak Maju, Desa Harusan Telaga, Kecamatan Amuntai Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kalimantan Selatan.
SLPHT merupakan wadah bagi petani dan petugas untuk saling berbagi terutama tentang permasalahan di lapangan. Kegiatan ini diikuti oleh anggota Poktan Handak Maju yang diketuai Hikmah.
Kordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Amuntai Selatan, Rahmani saat penutupan SLPHT menyampaikan harapan, dengan kegiatan ini petugas mendapatkan informasi terkini secara detail dan mendalam lalu mampu bersama petani mencari solusi terbaik, baik strategi maupun teknologi pengendali yang tentunya disesuaikan dengan potensi SDM petani dan SDM yang ada, Rabu (23/9/2020).
“Peserta Pelatihan SL PHPT telah menunjukkan profesionalismenya dengan dukungan Dinas Pertanian Kabupaten HSU yangtelah mengadakan SL-PHT selama semusim dari bulan April hingga bulan September 2020,” ujar Rahmani.
Petugas Pengamat Organisme Penggangu Tanaman (POPT) HSU Bapak Alan dan Purna Kusumayana SP MP selaku fasilitator pada SLPHT ini menyampaikan, hasil dari praktik penanaman padi varietas cimanuk yang dilakukan peserta menghasilkan produksi 9.623 ton per hektare dengan harga Rp6.000 per kilogram.
“Pola Sekolah Lapang PHT dilakukan langsung praktek dalam kegiatan usaha tani peserta dilahan masing masing dengan pendampingan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan Petugas POPT selama semusim,” tambah Alan.
Poktan Handak Maju merasakan manfaat dari kegiatan yang dilaksanakan oleh Distan HSU ini.
“Kegiatan SLPHT, pada tanaman padi ini sangat dirasakan hasilnya oleh petani anggota Poktan Handak Maju Desa Harusan Telaga,” tutur Hikmah, Ketua Poktan.[budiono]
Tags
Ekbis