BANJARMASIN - Memperingati Hari Indonesia Menabung (HIM), Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 9 Kalimantan menggelar talkshow bertema “Cara Mudah Menabung di Masa Pandemi Covid-19” bekerja sama dengan Radio Smart FM.
Menabung merupakan budaya penting untuk dipedomani dalam rangka menyiapkan kebutuhan masa depan. Selaras dengan hal itu, OJK bersama Pemprov Kals mendukung Keputusan Presiden (Keppres) nomor 26 tahun 2019.
Keppres ini tentang Hari Indonesia Menabung melalui penerbitan Surat Edaran Satu Rekening, Satu Pelajar (KEJAR).
Sementara ini telah diterbitkan oleh Pemkab Tabalong dan Pemkab Tanah Laut, serta menyusul akan diterbitkan pada Kabupaten/Kota lainnya di wilayah Kalimantan Selatan, maupun di tingkat Provinsi.
Di tengah pandemi Covid-19 ini, OJK dan BI bersama Perbankan melalui talkshow itu mengkomunikasikan serangkaian kebijakan yang telah dikeluarkan dan diimplementasikan oleh Perbankan untuk tetap menjaga semangat, keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam menabung.
Hadir sebagai narasumber pada acara itu, Ahimsa selaku Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan Kantor OJK Regional 9 Kalimantan, Rahmat Dwisaputra selaku Kepala Grup Advisory dan Pengembangan Ekonomi Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalimantan Selatan, Isa Yusuf selaku Pemimpin Cabang Banjarmasin PT Bank Central Asia, Tbk, dan Irma Yanti selaku Kepala Bagian Dana dan Jasa Kantor Wilayah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.
Dalam paparannya, Ahimsa menyampaikan bahwa merencanakan keuangan, salah satunya dengan menabung, sangat penting termasuk bagi kalangan milenial.
“Budaya menabung penting untuk dipedomani kembali sejak dini agar dapat disiplin dan bijak secara finansial, sehingga gaul tetap jalan namun masa depan sejahtera tetap tersiapkan secara baik,” ungkapnya.
Lebih jauh, Ahimsa juga menjelaskan bahwa untuk menggiatkan budaya menabung di kalangan milenial (pelajar, mahasiswa dan anak muda usia produktif), OJK telah mengeluarkan generic model produk tabungan untuk dapat diimplementasi oleh Perbankan.
Produk itu, yakni Simpanan Pelajar (SimPel) dan Simpanan Pemuda dan Mahasiswa (SiMuda) yang memiliki ragam fitur menarik untuk meningkatkan minat menabung, antara lain bebas biaya administrasi bulanan, nominal setoran awal maupun lanjutan yang relatif minim, dan pengenalan instrumen investasi seperti asuransi, reksadana dan emas.
Sementara itu, menghadapi kondisi pandemi Covid-19, OJK dalam pengawasan sektor perbankan mendorong bank untuk mengimplementasikan business continuity plan yang memadai, termasuk memastikan tersedianya layanan operasional cabang dengan penerapan protokol kesehatan, dan tersedianya layanan perbankan elektronis/digital dengan standar keamanan yang baik, sehingga keamanan dan kenyamanan masyarakat tetap terpenuhi saat menggunakan produk dan layanan bank.
Selaras dengan kebijakan OJK, BI memiliki generic model produk Tabunganku yang juga dapat diimplementasi oleh Perbankan, yakni Tabunganku dengan memiliki fitur menarik serupa yakni bebas biaya administrasi bulanan.
Selain itu, BI turut mendorong peningkatan transaksi non-tunai (cashless society) di tengah pandemi Covid-19, melalui kebijakan sistem pembayaran, seperti uang elektronik, QRIS (quick response code indonesian standard), dan GPN (Gerbang Pembayaran Nasional).
"Bank Indonesia mendorong masyarakat untuk menggunakan media non tunai dalam bertransaksi di masa pandemi Covid-19 ini. Bank Indonesia melakukan pengawasan terhadap sistem pembayaran, sehingga masyarakat dapat merasa aman dalam bertransaksi," ungkap Rahmat Dwisaputra.
Perbankan telah mengimplementasikan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan kedua otoritas tersebut dalam produk dan Layanan-nya.
Hal tersebut sebagaimana diwakili oleh PT Bank Central Asia, Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk, yang telah mengimplementasikan mekanisme pembukaan rekening tabungan secara daring.
"Peningkatan layanan digital, salah satunya melalui pembukaan rekening secara daring, merupakan alternatif layanan yang disediakan sektor Perbankan untuk masyarakat ditengah masa pandemi Covid-19 ini. Masyarakat dapat dengan mudah membuka rekening tabungan melalui aplikasi maupun website resmi Bank, tanpa harus datang ke kantor Bank," terang Isa Yusuf dan Irma Yanti.
Menurutnya, perbankan juga telah menerapkan protokol kesehatan secara ketat sesuai anjuran Pemerintah dalam pelaksanaan operasional kantor, sehingga masyarakat yang ingin membuka tabungan maupun bertransaksi langsung di Kantor Bank tidak perlu was-was dan kuatir.
Menutup talkshow tersebut, Ahimsa kembali mengajak masyarakat, termasuk kalangan milenial muda usia produktif, untuk menggiatkan budaya menabung, tidak hanya dalam bentuk menabung di bank, namun juga menabung melalui instrumen lain seperti menabung saham, menabung emas, menabung dana pensiun, menabung reksa dana, menabung asuransi dan lainnya sesuai kebutuhan.
Dengan demikian, diharapkan tingkat inklusi dan literasi keuangan masyarakat di Kalimantan Selatan dapat meningkat untuk mendukung pembangunan nasional maupun peningkatan kesejahteraan.[Iqbal/rilis]
Tags
Ekbis