AMUNTAI - Sebagai tindak lanjut dari program Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani), Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Amuntai Selatan terus bergerak untuk melakukan pendampingan dan pengawalan.
Pendampingan dan pengawalan dilakukan di setiap kegiatan pertanian bersama petani, guna mendukung program Kostratani sebagai pusat pembangunan pertanian di tingkat Kecamatan.
Memasuki musim tanam kedua hingga 8 September 2020, Kelompok tani Tumbuh Subur, Desa Cempaka, Hulu Sungai Utara, melakukan penanaman padi sawah varietas mikongga seluas 25 hektare.
Ketua Kelompok Tani Tumbuh Subur, A. Nazari menyampaikan, pendampingan penyuluh dan penggunaan varietas mikongga di musim tanam kedua ini diharapkan mendapat hasil yang maksimal.
“Kami berharap hasil panen lebih baik sehingga petani dapat memperoleh untung yang maksimal,” ungkapnya, Sabtu (12/09/2020).
Penyuluh Pertanian BPP Amuntai Selatan, Dewi Novita Andriani mengungkapkan, walaupun pandemi, petani sangat antusias turun ke sawah. "Semoga hasil panen musim ini lebih memberi keuntungan kepada petani,” harap Dewi.
Koordinator BPP Amuntai Selatan, Rahmani berharap program Kostratani ini dapat berjalan maksimal sehingga peningkatan produksi pada musim tanam kedua ini.
"Melalui Kostratani semoga hasil meningkat dan petani lebih maju,” ujar Rahmani.
Hal ini selaras dengan pernyataan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi mengajak kepada penyuluh, petani dan pihak terkait lainnya untuk memperkuat ketahanan pangan nasional dalam pandemi Covid-19.
“Caranya, dengan melakukan percepatan tanam secara terus menerus. Jangan ada lahan menganggur. Kita harus tanam, tanam, tanam,” katanya.
“Salah satu program utama Kementan adalah Kostratani di mana BPP menjadi sarana untuk menghubungkan petani, penyuluh dan seluruh insan pertanian dapat terhubung secara digital,” jelasnya.
Untuk itu, Dedi mengajak seluruh elemen untuk tetap optimis dan semangat untuk membangun Kostratani.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) terus gencar melakukan pengawasan langsung di lapangan berkaitan dengan Gerakan Percepatan Tanam.
Hal tersebut dilakukan sebagai upaya memenuhi kebutuhan pangan nasional dan juga untuk penanggulangan pandemi Covid-19.
“Walau masih pandemi Covid-19 don’t stop, maju terus, pangan harus tersedia dan rakyat tidak boleh bermasalah pangan. Setelah panen, segera lakukan percepatan tanam, tidak ada lahan yang menganggur,” kata Mentan Syahrul.[advertorial]
Penulis : Budiono, Bayu
Foto: Dewi
Tags
Ekbis