PALANGKA RAYA - Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang, Kalimantan Selatan pada Jumat 18 September 2020, kembali melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Lanjutan Laporan Utama Kementerian Pertanian (Kementan) untuk wilayah Kalimantan Tengah.
Kali ini, Bimtek Lanjutan difokuskan untuk BPP yang belum terkoneksi ke AWR Kementan dan belum melakukan input data. Kegiatan ini dilaksanakan secara virtual dari ruang AOR BBPP Binuang.
Adapun BPP yang hadir dalam Bimtek Pelaporan Utama Kementan diikuti oleh BPP dari Kabupaten Kotawaringin Timur, Barito Selatan, Barito Utara, Sukamara, Lamandau, Seruyan, Gunung Mas, Barito Timur, Murung Raya dan Kota Palangka Raya.
Seperti yang disampaikan Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi, percepatan konektivitas 5.733 BPP mengacu Permentan Nomor 7 tahun 2020.
Pemerintah daerah, provinsi hingga kabupaten dan kota, wajib mengawal program utama Kementan dan dilaporkan melalui AWR Kementan.
Kostratani adalah menu lengkap pertanian. Hulu ke hilir. Apalagi di tengah pandemi Covid-19. Peran KostraTani lebih vital. Penyuluh tetap dan akan selalu menjadi ujung tombak pendampingan petani.
Langkah percepatan dan pencapaian target mengacu instruksi Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Lima tugas, fungsi dan peran Kostratani antara lain pusat data dan informasi, gerakan pembangunan pertanian, pembelajaran, konsultasi agribisnis dan pengembangan jejaring dan kemitraan.
Menindaklanjuti hal ini, BBPP Binuang melaksanakan Bimtek Pelaporan Utama Kementan untuk wilayah Provinsi Kalimantan Tengah untuk ke-3 kali secara virtual mengingat masih masa pandemi Covid-19 saat ini.
Kegiatan ini bertujuan agar semua BPP belum terkoneksi ke AWR Kementerian Pertanian dan belum melakukan input data bisa segera terkoneksi ke AWR Kementerian Pertanian.
Bimtek kali ini diisi oleh Fasilitator Widyaiswara BBPP Binuang, di antaranya; Soleh Wahyudi, Retno Hermawan, Cecep Suhardedi dan Tota Totor Naibaho.
Sebelum Bimtek dimulai, diawali oleh arahan dari Kepala Bidang Penyelenggaraan Pelatihan Ramadhani Kurniadi.
Dalam arahannya beliau menyampaikan bahwa saat ini Kementan menargetkan 5.733 Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) terhubung Agriculture War Room (AWR) di Jakarta.
Tenggat waktu terakhir September 2020, BPP transformasi menjadi model Komando Strategis Pembangunan Pertanian (KostraTani).
Untuk itu diharapkan kerjasama dari BPP selaku Kostratani Kecamatan dan Kostrada Kabupaten untuk mengikuti Bimtek ini dan bisa segera terhubung ke Agriculture War Room (AWR).
Seperti diinformasikan sebelumnya, program BPP Kostratani ini sudah terlebih dahulu kepada penyuluh, camat, kepala desa dan para pemangku kepentingan di tingkat desa dan kecamatan.
Selanjutnya setelah mengikuti Bimtek dan telah terkoneksi dan input data, akan dilakukan pengelolaan updating Simluhtan, e-RDKK dan CPCL, pengelolaan aplikasi pelaporan program utama Kementan, pendampingan program utama Kementan kepada petani secara langsung.
Kemudian, penyusunan e-RDKK dan CPCL, verifikasi CPCL, monitoring bantuan sarana produksi pertanian (Saprotan), pendampingan petani melaksanakan program utama Kementan, melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) program utama Kementan.[tota]
Tags
Ekbis