BANJARMASIN - Di masa pandemi Covid-19 ini, sektor pajak tampak mengalami penurunan hingga 50 persen. Karena itu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banjarmasin meminta Pemerintah Kota Banjarmasin maksimalkan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Untuk membangkitkan sekaligus meningkatan sumber PAD itu, Pemkot melalui Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) masing-masing, harus bekerja ekstra sekaligus menghidupkan kembali perekonomian di kota.
Hal ini seperti diungkapkan Ketua Komisi II DPRD Kota Banjarmasin, HM Faisal Hariyadi kepada wartawan, saat melaksanakan jumpa pers di ruangan kerjanya, Kamis (13/8/2020).
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengatakan, sumber PAD dari sektor pajak sekarang lagi melemah. Padahal sebelumnya sektor ini merupakan penyumbang terbesar.
Namun di tengah wabah Covid-19, sumber PAD terbesar ini menjadi menurun bahkan hampir mencapai 50 persen, sehingga potensi pajak hilang sekitar 30 sampai dengan 50 persen.
“Pemerintah kota hendaknya jangan berdiam diri dengan keadaan ini, harus ada bangkit untuk menggali sumber PAD yang lain selain sektor pajak ini,” pintanya.
Dengan kondisi ini, Faisal berharap ada terobosan baru untuk kembali menggeliatkan perekonomian masyarakat, sehingga PAD di sektor pajak kembali dapat terpenuhi, sesuai dengan yang ditargetkan Pemkot Banjarmasin.
"Banjarmasin tidak punya sumbar alam berupa tambang, yang menjadi andalan hanya perdagangan dan jasa," imbuhnya.
Menurut data Bakueda, untuk 2020 Pemkot Banjarmasin telah menurunkan target PAD sebesar 35 persen, dari semula ditarget sebesar Rp367 miliar menjadi Rp250 miliar. Target ini baru terealisasi 50 persen di triwulan kedua.
Artinya, sambung Faizal, pencapaian untuk menyusul telah beroperasinya beberapa restoran, rumah makan dan perhotelan, termasuk pusat perbelanjaan, yang ada di Kota Seribu Sungai ini.
“Beberapa sumber PAD dari pajak reklame belum diterima dengan maksimal, angkanya Rp200 juta lebih. Kami berharap ini dapat dimaksimalkan, hingga ada menambah PAD," tutupnya.[toso]
Tags
metro