Rumah Juang di Anjir Serapat, Saksi Bisu Melawan Penjajah

Rumah Juang di Anjir Serapat, Saksi Bisu Melawan Penjajah

KUALA KAPUAS - Rumah Juang Surya Chandra menjadi saksi sejarah perjuangan rakyat di Wilayah Kabupaten Kapuas dalam melawan penjajah di masa kemerdekaan.

Bangunan berkonstruksi kayu itu masih berdiri, namun rumah tinggi dengan arsitektur tempo dulu itupun kini sudah nampak lapuk sebagian karna dimakan usia. 

Tak jauh dari makam pahlawan Surya Chandra, rumah juang tersebut terletak di Tepi Sungai di Anjir Serapat Km 10 Kecamatan Kapuas Timur, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah.

Di rumah itu menyimpan cerita, kisah gugurnya salah satu syuhada, seorang pemuda bernama H Amberi yang melakukan perlawanan terhadap penjajah.

Diketahui dari Ibu Maskanah keponakan H Ambri bahwa rumah tersebut milik H Mastur yang tak lain adalah orang tua H Amberi.

Saat penyerangan pasukan musuh pada Desember 1945, kala itu H Amberi sempat melakukan perlawanan dengan senjata tradisionil seadanya, namun akhirnya gugur karna tembakan pasukan penjajah.

"Beliau (H Amberi) wafat di dalam rumah ini, usai salat Dhuha," cerita Maskanah.

Diketahui dari cerita orangtuanya, Maskanah menuturkan, banyaknya tembakan senapan mesin yang dimuntahkan pasukan musuh hingga rumah penuh asap.

Hingga kini, pada dinding kamar dan daun pintu di rumah juang itu masih terlihat jelas bekas lubang peluru.

Camat Kapuas Timur Ansyari, saat dihubungi via telepon selular, Jumat (14/8/2020) mengatakan, pada saat momen hari kemerdekaan atau hari pahlawan rumah juang sering dikunjungi.

"Selain ziarah ke taman makam pahlawan Surya Candra biasanya juga ada kunjungan ke rumah juang," kata Ansyari.

Menurutnya, setiap jelang hari kemerdekaan pihaknya melakukan perawatan dan pembersihan di area TMP Surya Chandra, tempat dimakamkannya syuhada yang gugur.[zulkifli]
Lebih baru Lebih lama