Mulut Berdarah, Penyadap Karet Ini Ditemukan Tewas

Mulut Berdarah, Penyadap Karet Ini Ditemukan Tewas

PULANG PISAU - Seorang pria paruh baya diketahui berinisial BL (57) ditemukan tewas tergeletak di pinggir jalan di Desa Sakakajang, RT 03, Kecamatan Jabiren Raya, Minggu, (19/7/2020) sekitar pukul 12.00 WIB.

Mayat pria tersebut pertama kali ditemukan seorang warga desa setempat bernama Leni (48). Saat itu Leni hendak berkunjung ke rumah tetangganya, namun tiba-tiba ia melihat ada korban tergeletak di pingir jalan.

Dengan rasa khawatir dan bercampur takut, dirinya memberanikan diri memangil nama korban yang juga tetangganya itu. 

"Tapi saat itu korban tidak ada respon," ujar Leni.

Melihat hal itu, lalu Leni memanggil warga sekitar, sehingga diketahui ternyata korban sudah meninggal dunia.

Atas penemuan mayat tersebut sontak membuat warga Desa Sakakajang dan sekitarnya geger.

Tidak berselang lama, warga pun melaporkan penemuan mayat tersebut ke Polsek Jabiren Raya dan langsung ditangani kepolisian dengan menurunkan Tim Inafis serta mengevakuasi korban ke RSUD Pulpis untuk dilakukan visum.

Sementara itulah, Ketua RT setempat, Arafik menambahkan, keseharian korban diketahui menyadap karet dan sudah lama berpisah dengan istrinya.

"Mayat ditemukan sekitar pukul 12.00 WIB. Jasad korban sendiri ditemukan 30 meter dari rumahnya. Diperkirakan meninggal tadi malam, karena dilihat dari kondisinya mulai mengeluarkan aroma kurang sedap," ungkapnya. 

Kejadian tersebut dibenarkan Kapolres Pulpis AKBP Yuniar Ariefianto melaui Kapolsek Jabiren Raya Ipda Sumijiyarto.

"Benar, telah ditemukan orang dalam keadaan meninggal dunia, tepatnya dipinggir Jalan Desa Sakakajang RT 03 atas nama Bahral usia 57 tahun," kata Sumijiyarto kepada awak media.

Saat ini, tambah Sumi, pihaknya telah mendatangi TKP bersama tim indentifikasi dari Polres Pulang Pisau. Untuk penyebab kematiannya sendiri masih belum diketahui.

"Penyebabnya masih dalam tahap penyelidikan serta menunggu hasil visum dari RSUD,” ucap Kapolsek.

Sementara, dari foto korban yang tersebar, terlihat wajah dan mulut korban mengeluarkan darah, namun sudah mengering.[manan]
Lebih baru Lebih lama