PALANGKA RAYA - Kunjungan kerja dilakukan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) ke Provinsi Kalimantan Tengah, Rabu (10/6/2020) lalu.
Dalam kunker dua hari, 10 hingga 11 Juni 2020 itu, Mentan SYL meninjau lokasi pertanian di Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas. Kunjungan ini tak lepas dari pencanangan Kalteng sebagai daerah lumbung pangan nasional.
Menindaklanjuti kunjungan kerja Mentan SYL beserta Pejabat Kementan itu, Gubernur Kalteng, H Sugianto Sabran pun menggelar Rapat Koordinasi di Kantor Gubernur.
Hadir dalam Rakor ini Sekdaprov Kalteng, Ketua DPRD Kalteng, Wakapolda Kalteng, Wakajati Kalteng, Danrem 102, Kabinda, Kadis TPHP Prov, Ka ATR BPN, Kepala OPD/instansi vertikal dan Dewan Riset Daerah.
Sesuai arahan Presiden Joko Widodo pada rapat terbatas, perlu penambahan produksi beras 1,5 juta ton. Penambahan ini penting terkait dengan isu FAO yang memprredikasi bakal terjadi kekurangan pangan dunia.
Karena itu, intensifikasi dan ekstensifikasi pangan perlu segera dilakukan. Provinsi yang dipilih sebagai penyedia pangan potensial, yaitu Kalimantan Tengah dan Sumatera Selatan.
Provinsi Kalteng dinilai memiliki lahan pertanian rawa dan gambut yang luasnya dioptimasi bakal mampu menghasilkan pangan nasional dan ekspor. Total optimasi lahan yang digarap untuk Food Estate 164.598 hektare dan difokuskan di Pulang Pisau dan Kapuas.
Luasan lahan yang akan digarap sebagai Food Estate di Kapuas berada di areal potensial eks PLG seluas 107.826 hektare, terdiri dari areal sawah eksisting 53.528 hektare, areal fungsional 55.711 hektare dan areal potensial diluar blok PLG 37.397 hektare.
Sedang di Pulang Pisau direncanakan di areal potensial eks PLG 56.771 hektare, terdiri dari areal sawah eksisting 25.613 hektare areal fungsional 29.745 hektare dan areal potensial diluar blok PLG 32.127 hektare.
Total areal potensial di dalam eks PLG seluas 164.598 hektare, areal sawah eksisting 79.142 hektare areal potensial 85.456 hektare dan areal di luar blok PLG 69.524 hektare.
"Food Estate, selain intensifikasi dan ekstensifikasi juga dibarengi dengan pembangunan koorporasi petani, industri dan market place," jelas Sekdaprov Kalteng, Fahrizal Fitri.
Kepala Dinas TPHP Kalteng, Sunarti menambahkan, intensifikasi
padi, jagung, hortikultura dan peternakan serta perikanan. Anggaran yang disiapkan Kementan sebesar 2.6 triliun, termasuk pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).
Terpisah, Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi mengatakan, peningkatan produktivitas pertanian dipengaruhi sarana produksi 25 persen, peraturan/kebijakan 25 persen dan 50 persen dipengaruhi peningkatan kemampuan dan pengalaman SDM.
"Kemampuan dan pengalaman SDM ini yang paling memberikan capaian pembangunan nasional. Berbicara produktivitas, kita memerlukan SDM yang profesional, berdaya saing dan memiliki jiwa entrepreneur," pungkasnya
Untuk mendukung keberhasilan program nasional itu, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang berkomitmen memberikan peningkatan kapasitas SDM.
Bahkan di tahun 2021, BBPP Binuang memprogramkan pelatihan mendukung Food Estate bagi pasukan Kostratani berkaitan intensifikasi pertanian.[advertorial]
Tags
Ekbis