BANJARMASIN - Pantauan ke rumah sakit rujukan Covid-19 dilakukan Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Selatan. Salah satunya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin.
"Daya tampung pasien Covid-19 di RSUD Ulin Banjarmasin tidak lagi mencukupi," ungkap Ketua Komisi IV, Luthfi Saifuddin kepada awak media, Jumat (12/6/2020).
Menurutnya, ada sekitar 250 tempat tidur yang telah terisi penuh pasien Covid-19. Sehingga ada wacana dari Tim Gugus Tugas untuk mempergunakan gedung Tulip sebagai ruang isolasi.
"Gedung Tulip saat ini digunakan untuk perawatan pasien kelas 3. Ini yang menjadi permasalahannya dan kami Komisi IV sangat tidak setuju kalau gedung itu digunakan sebagai pasien Covid-19," jelasnya.
Alasan ini didukung dengan kekhawatiran jikalau penanganan pasien Covid-19 dijadikan satu dengan pasien umum. Karena pasien umum juga dalam kondisi yang lemah.
Menanggapi permasalahan tersebut, Komisi IV memberikan saran kepada pihak Gugus Tugas dengan memikirkan tempat isolasi lain.
"Salah satu pilihannya dibuat rumah sakit tenda darurat seperti di Jakarta atau Surabaya. Tentunya dengan standar yang dipenuhi, tenda itu besar dan ber-AC serta alat kesehatannya sama dengan fasilitas rumah sakit," jelas Luthfi.
Rumah sakit tenda darurat merupakan langkah yang efektif, selain daya tampungnya hingga ratusan pasien, juga pembangunannya hanya memerlukan waktu beberapa minggu.
"Rumah sakit tenda darurat rekomendasi di daerah perkantoran Banjarbaru yang jauh dari penduduk dan terpisah dari pasien umum," tutupnya.[fuad]
Tags
metro