BANJARMASIN - Untuk melihat perkembangan progres, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Selatan menggelar rapat dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Selasa (16/6/2020).
Rapat ini berkaitan dengan Pendapat Asli Daerah (PAD) yang akan dipenuhi PT Ambang Barito Nusapersada (Ambapers) di tahun 2020.
Usai rapat dengan Komisi II yang membidangi Ekonomi dan Keuangan DPRD Kalsel, Direktur Utama PT Ambapers, Zulfadli Gajali mengatakan, PAD tetap seperti biasa minimal kurang lebih Rp50 miliar per tahun.
"Sekarang sudah jalan 6 bulan dan sudah Rp20 miliar," ungkapnya kepada wartawan.
Kendala ini diakibatkan kurangnya kapal yang melintas sekitar 10 persen per bulannya. Biasanya per bulan yang lewat rata-rata 10 juta metrik ton. Namun dengan ada Covid-19, rata-rata hanya 7 juta metrik ton.
Menurut Zulfadli, pihaknya tetap akan fokus memberikan kontribusi kepada Pemerintah Daerah. Upaya ini akan ditingkatan dengan mengembangkan usaha lain setelah mendapatkan konsesi.
"Sudah kita ajukan ke Kementerian Perhubungan, tinggal menunggu prosesnya. Setelah konsensi keluar kita bisa mengembangkan usaha lainya. Sementara hanya mengelola alur dan channel fee," terangnya.[fuad]
Tags
metro